Sukses

Polri Tak Terlibat Penyelidikan Kasus Korupsi 1MDB

Polri memastikan pihaknya tidak terlibat penyelidikan kasus korupsi 1Malaysia Development Berhard (1MDB).

Liputan6.com, Jakarta - Polri menangkap kapal mewah atau super yacht Equanimity di perairan Bali yang telah dicari FBI selama bertahun-tahun. Namun, Polri memastikan pihaknya tidak terlibat penyelidikan kasus korupsi 1Malaysia Development Berhard (1MDB).

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto memastikan, penangkapan super yacht tersebut dilakukan semata-mata hanya membantu FBI. Polri tidak tahu-menahu soal kasus yang berkaitan dengan kapal mewah tersebut.

"Polri tidak tahu dan tak pernah tahu kalau itu ada kaitannya dengan masalah di Malaysia, apakah terkait dengan 1MDB yang sekarang beredar di medsos," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (15/3/2018).

Setyo mengatakan, kehadiran tim Bareskrim Polri di Bali merupakan bentuk kerja sama biasa bersama FBI. Polri hanya berusaha melakukan pendalaman terkait kepemilikan kapal yang berlayar di perairan Indonesia itu.

"Tentang kepemilikan, kasusnya dengan FBI. Jangan sampai info simpang siur dikaitkan dengan yang tidak ada kaitannya. Ketika kita mengamankan, kapal tersebut ada di Bali dengan bendera Cayman Islands," beber dia. 

Tak hanya itu, Polri juga membantah menemukan uang RM 1 miliar atau setara Rp 3,5 triliun dari super yacht tersebut. Hoax itu ramai diberitakan media Malaysia yang mengutip konten di Facebook.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sita Dokumen Kapal

Dalam kasus ini, Bareskrim hanya menyita dokumen kapal dan daftar kru. Tak ada uang yang disita. Bahkan, proses penggeledahan kapal itu terdokumentasi dan mendapat pendampingan dari anak buah kapal serta penasehat hukum perusahaan pemilik kapal. 

"Saya nyatakan tidak benar bahwa ada uang 1 miliar ringgit di kapal, karena pada saat melakukan penggeledahan banyak orang. Ada FBI, Polri, dari kapal juga ada jadi tidak serta masuk kapal," ucap Setyo. 

Dalam waktu dekat ini, kapal tersebut akan diserahkan ke FBI terkait kasus yang tengah ditangani otoritas Amerika Serikat itu. "(Sekarang kapal) masih di Bali. Masih didalami dan nanti akan dilimpahkan (ke FBI)," Setyo menandaskan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.