Sukses

Sudah Sarjana, Belum Bekerja? Kamu Mungkin Melewatkan Hal Ini!

Gelar sarjana tak menjamin seseorang mudah mendapatkan pekerjaan. Kira-kira apa ya penyebabnya dan bagaimana solusinya?

Liputan6.com, Jakarta Menyandang titel sarjana ternyata tak mampu menjamin seseorang mudah mendapat kerja. Nyatanya, masih banyak fresh graduate di Indonesia yang belum bekerja.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016, jumlah usia produktif (15-64 tahun) di Indonesia mencapai 173.610.000 orang. Sementara itu, Kementerian Ristek, Teknologi, dan Perguruan Tinggi, mencatat bahwa setiap tahun rata-rata ada 750 ribu lulusan perguruan tinggi baru alias fresh graduate.

Walaupun begitu, jumlah yang banyak tersebut diikuti dengan tingkat pengangguran yang cukup tinggi. Berdasarkan data BPS 2016, jumlah pengangguran lulusan perguruan tinggi mencapai 787 ribu orang atau sekitar 11,19 persen. Kira-kira apa ya penyebabnya?

Persaingan dengan tenaga kerja asing menjadi salah satu faktor penyebab. Sejak bergabungnya Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir 2015, pencari kerja lokal tidak hanya bersaing dengan sesama warga Indonesia, tetapi juga dengan masyarakat ASEAN dan Uni Eropa.

Selain itu, masih banyak pula fresh graduate yang kurang memiliki keterampilan pendukung (soft dan hard skill) yang dibutuhkan pencari kerja. Pandai secara teori saja tidak cukup untuk menjadi pekerja andal.

Untuk dapat menjadi pekerja berkualitas dan mampu bersaing dengan tenaga asing, seorang fresh graduate sebaiknya membekali dirinya dengan beberapa keahlian. Setidaknya ada empat keterampilan yang perlu dimiliki.

Interpersonal skill

Banyak perusahaan yang mencari calon pegawai dengan kemampuan hubungan interpersonal baik. Pasalnya, tak jarang ada tugas yang menuntut kerja sama tim. Selain itu, pekerja juga akan sering berkomunikasi dengan sesama rekan kerja, atasan, dan klien. Jadi, seorang pekerja harus bisa diajak bekerja sama dan luwes dalam bergaul. Tanpa keahlian interpersonal, seorang pegawai akan kurang mampu menonjol dalam pekerjaannya dan sulit memperluas koneksi yang sangat dibutuhkan di dunia kerja.

Problem solving skill

Tak seperti ujian di kampus yang bisa diselesaikan dengan hapalan teori, menyelesaikan tugas di tempat kerja butuh kemampuan memecahkan masalah. Sering kali, penyelesaiannya tak bisa dicari di buku atau internet. Karena itu, sebaiknya latih keterampilan memecahkan masalah sejak kuliah dengan aktif ikut diskusi atau organisasi.

Sales/marketing skill

Salah satu bidang pekerjaan yang sedang "hits" saat ini adalah sales atau marketing. Hampir di setiap lowongan pekerjaan ada bidang ini. Tentu akan sangat menguntungkan jika seorang fresh graduate memiliki keterampilan ini.

Communication skill

Di tempat kerja, pegawai akan berkomunikasi dengan banyak orang dari berbagai budaya dan negara. Jadi, tak mengherankan bila banyak perusahaan yang mencari pekerja dengan kemampuan Bahasa Inggris. Supaya tak kalah saing, kemampuan berbahasa Inggris pun wajib terus dilatih dan ditingkatkan.

Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris ialah ikut kursus. Pilih tempat kursus yang terjamin kualitasnya dan mampu memenuhi kebutuhan seorang fresh graduate, seperti EF Centers For Adults.

EF menyediakan jadwal kursus yang fleksibel, cocok untuk para mahasiswa atau pekerja. Bahkan Anda dapat belajar bahasa Inggris dengan cara yang modern melalui teknologi canggih iLAB. iLAB adalah sistem belajar bahasa Inggris online yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja.

Nah, gimana? Penting kan untuk kita semua meningkatkan kemampuan bahasa Inggris untuk kesempatan karir yang lebih baik? Segera daftar kursus di EF agar dapat promo diskon hingga Rp 2 jutaan yang hanya berlaku pada Maret! Jangan sampai ketinggalan ya!

 

 

(Adv)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.