Sukses

Banyak Pemilih Pemula yang Tak Punya E-KTP, Kemendagri Jemput Bola

Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakhrullah mengatakan, pihaknya akan menjemput bola agar masyarakat segera memiliki e-KTP.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakhrullah mengatakan, pihaknya akan menjemput bola agar masyarakat segera memiliki e-KTP. 

Hal ini menyusul laporan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang menyebut masih ada 1.025.577 pemilih yang belum memiliki e-KTP dan surat keterangan (suket) untuk memenuhi syarat sebagai pemilih di Pilkada nanti.

"Kita jemput bola dan mendorong untuk perekaman di kecamatan atau Dinas Dukcapil," ucap Zudan di Jakarta, Selasa (13/3/2018).

Dia menuturkan, Kemendagri akan membentuk tim jemput bola tersebut di tiap Kabupaten untuk mempermudah. "Tiap kabupaten kita bentuk beberapa tim untuk jemput bola," jelas Zudan.

Dia menyebut, warga yang paling banyak belum merekam data adalah masyarakat berumur sekitar 17 tahun atau pemilih pemula. Maka akan fokus ke sekolah, khususnya di SMA.

"Ini kan yang paling banyak belum rekam adalah pemilih pemula. Maka kita fokus ke SMA," ungkap Zudan.

Namun, dia meminta masyarakat juga aktif. Sebab, hak pilih tidak akan terpenuhi secara keseluruhan ketika hanya pemerintah atau Kemendagri yang mencari penduduk tak memiliki e-KTP.

"Selain itu kita minta masyarakat juga aktif untuk merekam. Kalau masyarakat pasif, kita juga tidak bisa apa-apa," jelas Zudan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mudah Terdeteksi

Dia menjelaskan, pemilih pemula sudah masuk dalam Daftar Penduduk Potensial Pemilihan atau DP4, sehingga mudah terdeteksi.

"Pemilih pemula semua sudah masuk dalam DP4. Hak pilihnya sudah kami akomodasikan dalam DP4," tutur Zudan.

Dia tak bisa memastikan berapa jumlah riil dari pemilih pemula. Hanya kemungkinan ada di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

"Tidak jauh-jauh dari Jabar, Jatim, Jateng yang banyak pemilih pemulanya," tandas Zudan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.