Sukses

Konflik Ambon Diyakini Bisa Dituntaskan Sepekan

Untuk menyelesaikan konflik di Maluku, khususnya Ambon, pemerintah pusat mesti turun langsung dan melakukan pendekatan. Penyelesaian konflik selama ini dinilai menjadi proyek bagi departemen.

Liputan6.com, Jakarta: Konflik berkepanjangan di Maluku, khususnya Kota Ambon, sebenarnya dapat selesai hanya dalam sepekan. Tinggal kemauan dari pemerintah pusat untuk segera turun langsung menangani masalah ini. Sebab, permasalahan yang terjadi bukannya konflik antaragama, tapi konflik antarkepentingan. Demikian diungkapkan sejarawan Anhar Gonggong dalam sebuah diskusi mengenai permasalahan Ambon di Jakarta, Sabtu (4/5).

Menurut Anhar, pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden Megawati Sukarnoputri, mesti turun langsung ke daerah konflik dan melakukan berbagai pendekatan, seperti pendekatan budaya, hukum, dan keamanan [baca: Megawati Mengecam Perusuh Ambon Sebagai Provokator]. Ia juga menilai pemerintah pusat terkesan belum serius menangani konflik di Ambon.

Di sisi lain, pengamat politik Indria Samego melihat belum adanya koordinasi antara presiden dan departemen terkait. Bahkan, Indria menilai, penyelesaian konflik selama ini hanya menjadi proyek bagi departemen tertentu. Saat ini, masyarakat Ambon sebenarnya tengah menanti konsistensi pemerintah dalam merealisasikan butir-butir kesepakatan dalam Deklarasi Malino II, pertengahan Februari silam [baca: TNI/Polri dan Pers Bersepakat Mengakhiri Konflik Ambon].(PIN/Sella Wangkar dan Yuli Sasmito)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.