Sukses

Ini Jenis Tank TNI yang Tenggelam di Purworejo

Tank dari kesatuan Batalyon Infanteri 412/Bharata Eka Sakti Purworejo tenggelam di Sungai Bogowonto, Purworejo, Sabtu (10/3/2018), saat mengangkut anak PAUD dan TK.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah tank dari kesatuan Batalyon Infanteri 412/Bharata Eka Sakti Purworejo tenggelam di Sungai Bogowonto, Purworejo saat membawa siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK). 

Tank atau kendaraan tempur lapis baja ini berjenis M113 jenis Armoured Personel Carrier. Kendaraan M113A1 ini masih gres, baru tahun ini memperkuat TNI AD.

M113 dibuat dengan berbagai varian. Merupakan salah satu Ranpur pengangkut pasukan paling laris di seluruh dunia. Tak kurang dari 80.000 unit diproduksi sejak tahun 1960 dan kini sudah digunakan di 50 negara.

Senjata utama pada kendaraan produksi BAE System ini umumnya menggunakan Senjata Mesin M2 Browing yang berkaliber 12,7mm. Tank jenis ini dapat juga dilengkapi dengan pelontar granat, kanon, hingga misil antitank.

Namun kendaraan ini dapat menggunakan jenis-jenis senjata lain, seperti Pelontar Granat Otomatis Mk-19, Senjata Mesin M60 dan Rheinmetall MG3 yang berkaliber 7.62mm, Kanon bervariasi kaliber dari 20mm sampai 105mm, Misil Anti Tank Terpadu M47 Dragon.

Dia punya kemampuan amfibi dan manuver yang baik di medan tempur. Sudah digunakan mulai dari palagan di Vietnam, Timur Tengah hingga berbagai konflik di daerah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kata TNI

Kadispen TNI AD, Kolonel Alfret Denny Tuejeh menjelaskan, insiden itu terjadi pukul 10.15 WIB. TNI AD sangat menyesalkan kejadian itu dan menyatakan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban yang meninggal.

Menurut dia, tank M113A1 mengangkut sekitar 20 anak-anak PAUD dan TK Sindurjan Kecamatan Purworejo yang sedang melaksanakan out bond. Tank tersebut terperosok masuk ke sungai Bogowonto. Kejadian itu mengakibatkan 2 korban meninggal yakni Pratu Randy dan Ketua Yayasan TK Ananda, Iswandari.

"Pratu Randy meninggal dunia di RSUD. Dia mengalami kelelahan menyelamatkan anak-anak supaya tidak terbawa arus, dan akhirnya dia sendiri juga terbawa arus. Ibu pengasuh TK, nyonya Iswandari juga meninggal di rumah sakit karena terbawa arus," kata Alfret dalam siaran persnya.

Alfret menjelaskan, jenazah Pratu Randy sedang dalam perjalanan menuju Sumedang untuk dimakamkan. Sementara korban Iswandari rencananya dimakamkan Minggu 11 Maret 2018 di Purworejo.

"Sore tadi tank sudah berhasil ditarik dari lokasi kejadian. Saat ini tim dari intel Divisi, Pom Divisi bekerja sama dengan Polres dan Satuan Pom setempat, sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tank tenggelam ini," jelas Alfret.

Reporter: Tim Merdeka

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.