Sukses

Anies: Desain Sudirman-Thamrin Indah di Mata Tapi Tidak di Hati

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, desain trotoar zaman Ahok di kawasan Ring 1 itu perlu diubah lantaran tidak ada jalur untuk sepeda motor.

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta merombak desain penataan trotoar Jalan Sudirman-MH Thamrin yang sebelumnya telah dirancang oleh Gubernur-Wagub DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, desain trotoar di kawasan Ring 1 itu perlu diubah lantaran tidak ada jalur untuk sepeda motor. Anies mengibaratkan desain  trotoar dari Ahok itu hanya indah di mata tapi tidak indah di hati.

"Begitu rancangannya jadi, di situ tidak ada (jalur) kendaraan bermotor. (Desain jalan) nampaknya indah di mata, tapi tidak indah di hati," ujar Anies di Gedung RJA DPR RI, Jakarta Selatan, Jumat (9/3/2018).

Diketahui, tak lama setelah resmi menduduki kursi DKI 1, Anies menghapus kebijakan pelarangan sepeda motor di Thamrin yang diterapkan waktu era Ahok. Oleh karena itu, Anies menilai diperlukan perubahan pada desain trotoar juga.

"Awal saya tugas saya melihat itu. Saya katakan bongkar ganti rancangan ini, motor harus masuk Sudirman-Thamrin," kata dia.

Padahal, kata Anies, sebanyak 480 motor yang mencari nafkah dengan mengantar makanan setiap harinya di kawasan tersebut.

"Kenapa motor harus masuk Sudirman-Thamrin sering tidak disadari, beruntung kita sekarang punya ojol (ojek online) Sehingga kita punya datanya. Kita panggil manajemen ojol minta data pergerakan ojek. Dan datanya per hari pengantaran ke Sudirman-Thamrin itu 480 ribu pengantaran. Makan siang, snack kue, siapa itu? Rakyat kecil di seluruh Jakarta," tambah Anies

Mantan Mendikbud itu mengingatkan, penghapusan larangan melintas sepeda motor dan jalur khusus motor di Thamrin diperlukan sebagai bentuk keberpihakan pemerintah.

"Mindset-nya adalah bahwa setiap policy harus membuat kesetaraan kesempatan kepada warga Jakarta," Anies menandaskan.

Trotoar Sudirman-Thamrin akan dilebarkan hingga 10 meter. Proyek ini didanai dari sisa kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) Simpang Susun Semanggi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

541 Pohon Ditebang

Sebanyak 541 pohon ditebang untuk pelebaran dan penataan trotoar sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Pemprov DKI memastikan pohon-pohon yang ditebang akan dipindahkan untuk ditanam ke taman lain, salah satunya ke Waduk Pluit.

"Ada pindah ke sana (Waduk Pluit) ada pindah juga di dekat situ jadi nanti teknisnya disampaikan oleh Dinas Kehutanan," kata Sandi di Balai Kota Jakarta, Kamis (8/3/2018).

Sandiaga menyadari kebijakan penataan trotoar ini menuai pro-kontra, salah satunya dari komunitas pencinta lingkungan. Oleh karena itu, Sandiaga meminta dinas terkait merangkul komunitas-komunitas itu.

"Untuk merangkul komunitas, untuk diajak bicara dan masukan dari koalisi pejalan kaki sangat sangat penting. Makanya nanti saya ingatkan pada yang terkait, karena ini prosesnya masih berjalan untuk mereka melakukan pendampingan," jelas dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Jalur Hijau Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta Arwin Adli merinci pohon terdampak dan akan direlokasi dari Jalan Sudirman. Ada 228 pohon di sisi barat, dan di sisi timur mencapai 302 pohon.

"Di trotoar eksisting, ada 11 pohon yang akan direlokasi juga, jadi total 541 pohon," kata Arwin.

Dia mengklaim, pohon yang ada di trotoar tersebut tidak ditebang, tetapi dipangkas untuk dipindahkan ke ruang terbuka hijau (RTH) lain.

"Rencana penempatan pohon, Taman BMW Jakarta Utara, RTH Jl Tipar Cakung Jakarta Utara, RTH Kalijodo," jelas Arwin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.