Sukses

2 Remaja Tasikmalaya yang Hilang Diculik Anak Punk dan Dipaksa Mengamen

Dua dari enam remaja asal Tasikmalaya yang hilang ternyata diculik anak punk dan dipaksa mengamen.

Patroli, Tasikmalaya - Kasus remaja hilang yang ditangani Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Tasikmalaya mulai menemukan titik terang. Empat dari enam remaja yang dilaporkan hilang telah kembali. Dua korban mengaku diculik dan dipaksa mengamen oleh anak punk.

Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Jumat (9/3/2018), dua remaja putri yang hilang ditemukan di daerah Bandung, Jawa Barat. Mereka mengaku dibawa sekelompok anak punk untuk dijadikan pengamen di daerah Cibiru, Bandung.

Korban yang berusia 14 tahun berhasil selamat setelah menelepon temannya. Korban meminta bantuan melarikan diri dari anak punk yang mengajak mereka menggelandang dan mengamen.

Ketua KPAID Tasikmalaya, Ato, mengatakan korban dibawa anak punk secara paksa. "Mereka ini dibawa anak punk secara paksa dengan ancaman pisau sehingga kedua anak ini mau tidak mau ikut keinginan anak punk. Kalau mereka tidak mau mengamen juga akan diancam," jelas dia lagi.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Tasikmalaya segera melaporkan kasus ini ke kepolisian dan menangani psikis korban. Sementara ini masih ada dua remaja lagi yang masih hilang, yakni Siti Maesaroh dan Desti.