Sukses

Toha, Habibie dari Selokan Mataram

Tricopter Toha banyak membantu dunia pertelevisian di Indonesia. Banyak gambar udara yang ditayangkan dalam berita di televisi lahir dari tricopter miliknya.

Liputan6.com, Jakarta: Habibie dari selokan Mataram. Itulah julukan yang diberikan kepada Muhammad Toha. Pria bersahaja asal Nganjuk, Jawa Timur, ini berhasil mengembangkan hobi aeromodelling yang ia tekuni sejak 2007 menjadi sesuatu yang baru. Toha membuat tricopter atau helikopter berkamera dengan tiga kaki yang banyak memberi manfaat bagi banyak orang.

Ketika ditemui baru-baru ini, Toha mengaku tak sampai setahun melakukan riset. Lalu dia membuat pesawat tanpa awak yang memiliki sistem navigasi. Karyanya itu ternyata tak kalah dengan pesawat mata-mata militer dan terbuat dari bahan sederhana serta berharga murah.

Hasilnya luar biasa. Tricopter Toha banyak membantu dunia pertelevisian di Indonesia. Banyak gambar udara yang ditayangkan dalam berita di televisi lahir dari tricopter miliknya.

Toha bukanlah seorang sarjana. Ia hanya pekerja percetakan lulusan sekolah teknologi menengah. Bermodalkan 80 persen riset internet dan berbagai masukan dari komunitas aeromodelling Yogyakarta, Toha terus berkreasi.

Hampir setiap saat beragam kalangan berkumpul di rumahnya untuk menimba ilmu. Mulai dari mahasiswa hingga atlet nasional. Semua Toha berikan dengan cuma-cuma. "Saya banyak belajar dari Pak Toha," kata Sigit, atlet nasional aerosport.

Toha pun tak pelit ilmu. Ia menciptakan komunitas Seribu Bintang untuk berbagi temuannya. Kini sudah ribuan orang yang berkonsultasi pada Toha lewat forum tersebut. Ia juga sering diundang sebagai pembicara di berbagai kesempatan, termasuk di hadapan para akademisi.

"Kalau saya punya uang dibagi merata mungkin tak semua kebagian. Tapi jika begini, akan jauh lebih bermanfaat buat banyak orang," kata Toha.

Dana yang dimiliki Toha memang terbatas. Namun, bapak satu anak ini tetap memiliki keinginan yang luar biasa; bisa membuat auto pilot dan remote control kapal selama. "Saya berharap temuan ini bisa bermanfaat bagi banyak orang," ujar Toha.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini