Sukses

Dirut AP 1: Setelah Balikpapan, Ada 4 Bandara Lain yang Bakal Terapkan AOCC

Perkembangan teknologi semakin canggih. Tak bisa dipungkiri, teknologi bisa mempermudah segala hal. Sebagai contoh penyematan Airport Operation Control Center (AOCC) di bandar udara.

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan teknologi semakin canggih. Tak bisa dipungkiri, teknologi bisa mempermudah segala hal. Sebagai contoh penyematan Airport Operation Control Center (AOCC) di bandar udara.

Sistem tersebut merupakan control center untuk mengawasi aktivitas operasional di sisi udara (airside) dan sisi darat (landside) serta mencakup seluruh aktivitas kedatangan dan keberangkatan di bandara. Bisa dibilang, dengan adanya teknologi itu tidak ada kegiatan yang tidak diketahui.

Untuk pertama kali, AOCC telah disematkan di salah satu bandara di Indonesia. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan.

Direktur Utama PT AngkasaPura I (Persero) Faik Fahmi, mengatakan dengan adanya AOCC merupakan langkah awal dalam melakukan digitalisasi aktivitas operasional bandara dan implementasi smart airport secara menyeluruh di bandara-bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I.

“Peningkatan trafik dari tahun ke tahun berdampak pada dinamika operasional bandara yang makin beragam. Hal ini menuntut adanya pengawasan yang baik dan terintegrasi dalam suatu sistem berteknologi tinggi. Maka dari itu, AOCC hadir,“ kata Direktur Utama PT AngkasaPura I (Persero) Faik Fahmi.

 

Mengenai AOCC, lanjut Faik, sebagai kolaborasi seluruh lapisan dan stakeholder dari bandara Sepinggan, Balikpapan.

Mulai dari operator, Airline Operator, Air Navigation, dan Authorities. Nantinya, setelah Balikpapan, AOCC bakal disematkan ke bandara lainnya. Mulai dari Surabaya, Bali, dan Ujung Pandang.

"Hal itu mencakup Bea Cukai, imigrasi, karantina, dan kepolisian. Dengan begitu pihak bandara bisa quick respons kalau ada masalah. Target sebelum masa mudik, bakal ada 4 bandara lainnya yang bakal disematkan AOCC," tutur Faik.

Sementara itu, staff AOCC, Randy Setiawan mengatakan dalam sistem tersebut ia bekerja sebagai staff BHS (Baggage Handling System). Ia bertugas untuk memastikan bagasi setiap airline berjalan dengan baik.

“Sebagai contoh jikalau ada bagasi sebuah airline ada yang nyangkut, bisa kami periksa dimana letaknya, jadi bisa dimonitor di sini,” imbuh Randy Setiawan, Jumat (2/3/2018).

Hal yang sama dikatakan staff Tso Viewers, Ahmad Najib. Ia mengatakan di AOCC ia bekerja memantau operasional di bandara. Mulai dari bagasi sampai pengecekan setiap terminal.

“Tso Viewers kurang lebih bekerja untuk monitoring operasional di bandara. Sebagai contoh penumpukan penumpang di salah satu terminal, bisa kita laporkan ke staff Tso yang dilapangan,” imbuh Ahmad Najib.

 

 

(ADV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini