Sukses

Pengabdian Guru di Pedalaman Pulau Seram

Joris Lilimau adalah satu dari guru yang tak kenal lelah. Mulai dari memperjuangkan berdirinya sekolah hingga menjadi satu-satunya guru bagi anak-anak di suku Huaulu di Pulau Seram, Maluku Tengah.

Liputan6.com, Seram: Kisah heroik pahlawan tanpa tanda jasa selalu saja muncul di tengah kecamuk masalah negeri ini. Joris Lilimau adalah satu dari guru yang tak kenal lelah. Mulai dari memperjuangkan berdirinya sekolah hingga menjadi satu-satunya guru bagi anak-anak di suku Huaulu di Pulau Seram, Maluku Tengah. Dedikasi yang luar biasa inilah yang menjadikan Joris masuk kandidat peraih Liputan 6 Awards 2011.

Wilayah pengabdian Joris adalah kawasan pedalaman Taman Nasional Manusela. Butuh tujuh jam perjalanan darat dari Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Sejak lama kediaman suku Huaulu tersebut memang minim sarana pendidikan. Untunglah sejak 2008, Joris tergerak mengajar anak-anak Huaulu.

Sekarang, memang tidak semua warga suku Huaulu mengenal nama Joris Lilimau. Namun, semua kenal dengan sebutan lain untuk Joris, yakni Pak Guru. Maklum, di kampung suku Huaulu, Joris yang berusia 50 tahun adalah satu-satunya guru.

Suku Huaulu sama sekali tidak mengenal baca, tulis, dan berhitung. Anak-anak suku Huaulu hanya diajar berburu dan mengambil hasil hutan, membantu orangtua mereka memenuhi kebutuhan hidup.

Tantangan untuk Joris tidaklah mudah. Tetua adat harus lebih dulu diyakinkan bahwa pendidikan itu penting. Upaya lain merayu anak-anak Huaulu mau ke sekolah, misalnya dengan membagikan gula-gula. Bagaimanapun akhirnya upaya Joris dapat sambutan positif warga suku Huaulu.

Dua tahun setelah proses belajar-mengajar digelar di gubuk kayu, sebuah sekolah dasar kecil akhirnya dibangun. Dua ruang kelas untuk kelas satu sampai kelas tiga sekolah dasar. Hanya saja, tanpa buku dan alat-alat tulis. Tentu saja, fasilitas ini belum memadai.

Cita-cita Joris untuk anak-anak Huaulu tidaklah muluk. Joris cuma ingin melihat anak-anak suku Huaulu bisa membaca, menulis, dan berhitung. Terutama agar mereka mampu menggapai masa depan lebih baik.(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini