Sukses

Lebih Baik Banyak Pengangguran atau Banyak Penyakit

Bau tak sedap yang ditimbulkan dari pabrik garmen membuat warga di Jalan Perdatam, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta resah. Mereka kawatir akan kesehatan lingkungan dan gangguan pernafasan.

Citizen6, Jakarta: Polusi udara yang disebabkan oleh perusahaan pakaian siap pakai (Garmen), sering kali meresahkan warga di Jalan Perdatam, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta. Perusahaan garmen itu berada di tengah-tengah permukiman padat yang bukan seharusnya menjadi tempat pengolahan bahan jeans.

Usaha garmen ini sudah berdiri kurang lebih tiga tahun. Sejak adanya garmen, pengangguran di sekitar kelurahan Ulujami pun berkurang sedikit demi sedikit. Namun, polusi yang dihasilkan garmen sedikit demi sedikit mencemari lingkungan sekitar Kelurahan Ulujami. Polusi timbul dari penyemprotan bahan-bahan jeans yang hampir siap pakai. Asap yang ditimbulkannya berbau tak sedap dan tercium warga sekitar.

Usaha garmen ini berada di pinggiran kali Pesanggrahan, tetapi bau tak sedap ini tercium hampir setengah kilo meter dari lokasi perusahaan garmen, dan tercium oleh sebagian besar masyarakat yang berada kurang lebih setengah kilo meter dari perusahaan itu.

Memang, sampai sekarang belum ada kepastian, apakah asap tersebut berbahaya atau tidak bagi pernapasan manusia. Tetapi apa jadinya kalau ternyata asap tersebut mengancam pernapasan?. Padahal terdapat sebuah Taman Kanak-kanak dan perumahan yang berjarak kurang lebih sepuluh meter dari perusahaan garmen itu.

Anak kecil sangat rentan terhadap penyakit, apalagi soal pernapasan. Apa jadinya generasi kita yang siap tumbuh ternyata kondisi tubuhnya buruk?.

Saya yang setiap hari pasti menghirup bau tak sedap itu pun sangat khawatir terhadap kesehatan paru-paru saya. Perlu ada peninjauan lebih lanjut dari pemerintah soal polusi asap tersebut. Apa gunanya mengurangi jumlah pengangguran apabila dengan hal itu menyebabkan orang banyak penyakitan. (Pengirim: Lieza Yanti).


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini