Sukses

Ini Alasan PAN Belum Ambil Sikap di Pilpres 2019

Sekjen PAN menjelaskan masih banyak kemungkinan dalam koalisi di Pemilu 2019. itu.

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyatakan partainya belum menentukan dukungan di Pilpres 2019. Sebab, partai pimpinan Zulkifli Hasan itu baru akan menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) pada April 2018. 

"Jadi apapun yang kita putuskan (dalam rakernas) itu nanti akan menentukan kami dan berlabuh di Pelabuhan 2019," kata Eddy di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (1/3/2018).

Dia menjelaskan masih banyak kemungkinan dalam koalisi di Pemilu 2019 itu. Koalisi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 bukanlah acuan untuk menentukan sikap.

Saat perhelatan di Ibu Kota, PAN berkoalisi dengan Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy mengusung pasangan gubernur dan wakil gubernur Anies Baswedan - Sandiaga Uno.

"Tetapi Pilkada yang kita laksanakan ini tidak serta merta merupakan refleksi atas apa yang kita nanti tuju di Pilpres 2019. Kembali lagi saya tidak mau mendahului proses," ucap Sekjen PAN ini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Zulkifli Hasan: Semua Ketum Ingin Jadi Capres

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyatakan setiap kader partai seringkali menginginkan pimpinannya dicalonkan sebagai calon presiden atau calon wakil presiden saat Pemilu Presiden (Pilpres)

"Ketua umum itu jadi capres cawapres, pasti kader itu ingin," kata Zulkifli di Kantor KPU Pusat, Jakarta Pusat, Minggu 18 Februari 2018.

Bahkan, Ketua MPR ini merasa terhormat saat diisukan maju sebagai cawapres di Pilpres 2019. PAN, kata dia, akan mengumumkan dukungan di Pilpres 2019 pada akhir Maret.

"Bukan masalah siap enggak siap kalau, soal siap enggak siap kader itu harus siap. Tapi apakah publik, rakyat menginginkan atau tidak itu pertanyaannya," jelas Zulkifli Hasan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.