Sukses

Soal Bacaan Sai, Menteri Agama Imbau Jemaah Taati Aturan

Menteri Lukman mengimbau jemaah haji dan umrah Indonesia untuk senantiasa menjaga kesakralan dan kesucian Tanah Haram.

Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa jemaah umrah membaca syair Ya Lal Wathan dan Pancasila yang viral di media sosial menjadi perhatian publik. Pro kontra berkembang terkait boleh tidaknya hal itu dilakukan. Pemerintah Saudi bahkan meminta klarifikasi terkait hal ini kepada Kedubes Indonesia di Arab Saudi.

Menag Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, Kemenag tidak pada posisi untuk menilai apakah hal itu benar atau salah. Menurutnya, penilaian itu menjadi domain ulama atau ahli agama, bukan umara atau pemerintah.

Akan tetapi, Menag Lukman menegaskan bahwa Kementerian Agama sudah mengeluarkan buku pedoman manasik untuk ibadah umrah dan haji. Buku itu menjelaskan tentang bacaan atau doa-doa yang baik saat menjalankan tawaf, sai, dan ibadah lainnya, baik umrah maupun haji.

"Bacaannya diisi dengan doa-doa dan zikir-zikir. Bentuknya seperti apa, tentu masing-masing kita bisa memilih mana doa-doa terbaik, mana zikir terbaik," kata Menteri Lukman di Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Selain buku manasik, Kementerian Agama juga mengeluarkan aturan tentang bimbingan manasik bagi Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).

Pasal 8 Keputusan Menteri Agama (KMA) No 22 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal PIHK misalnya, mengatur bahwa PIHK wajib memberikan bimbingan manasik dan perjalanan haji sebelum keberangkatan, selama perjalanan, dan selama di Arab Saudi. Hal sama diatur juga dalam Pasal 11 Peraturan Menteri Agama (PMA) No 18 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah.

"Sudah diatur bahwa materi saat pelatihan dan pelaksanaan manasik haji dan umrah berpedoman pada buku paket bimbingan manasik haji dan umrah yang diterbitkan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama," terang Menteri Lukman.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaga Kesakralan

Dia mengimbau jemaah haji dan umrah Indonesia untuk senantiasa menjaga kesakralan dan kesucian Tanah Haram. Misalnya dengan mempertimbangkan prinsip kepatutan dan kepantasan dalam melafalkan doa dan zikir saat ibadah sai atau tawaf.

Pertimbangan itu penting karena agama tidak hanya terkait ketentuan syar'i semata, tapi juga rasa.

"Walaupun kita baca doa dan berzikir, tapi kalau sambil teriak-teriak, bisa mengganggu kekhusyukan jemaah lainnya," tuturnya.

"Jemaah juga agar menghormati dan menaati tata aturan yang telah ditetapkan pemerintah Saudi," sambung politikus PPP ini.

Sebagai bentuk pembinaan, Menteri Lukman meminta jajarannya agar memperhatikan pola dan proses bimbingan manasik haji dan umrah yang dilakukan PIHK dan PPIU.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.