Sukses

Lupakan Kenangan Buruk, BNPT Gelar Silaturahmi Kebangsaan

Dalam forum ini baik mantan napi terorisme maupun korban sepakat untuk saling memaafkan dan melupakan kenangan buruk di masa lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Silaturrahmi kebangsaan yang digagas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mempertemukan 124 mantan terpidana terorisme dengan 51 korban aksi terorisme di Jakarta.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Kamis (1/3/2018), berbagai aksi terorisme terjadi di sejumlah daerah di tanah air. Seperti aksi bom Bali satu dan dua, bom JW Marriot hingga bom Thamrin, Jakarta. Peristiwa ini menimbulkan trauma baik bagi para penyintas maupun keluarga korban.

Untuk menciptakan rekonsiliasi sehingga tidak ada lagi dendam antara mantan narapidana terorisme dengan korban dan keluarga korban terorisme, BNPT menggelar acara bertajuk silaturahmi kebangsaan NKRI di Jakarta. Dalam forum ini baik mantan napi terorisme maupun korban sepakat untuk saling memaafkan dan melupakan kenangan buruk di masa lalu.

"Kita jadikan dia sahabat. Saya harapan mereka memperlakukan saya sebagai sahabat, jadi tidak ada dendam," kata korban bom Thamrin Ipda Denny Mahieu.

Kepala BNPT Suhardi Alius menyatakan silaturahmi ini menandakan keterbukaan diri dari para korban maupun mantan narapidana terorisme.

"Mereka korban dari ajaran yang tidak benar atau dimarjinalkan, itu pemahaman yang luar biasa dari para korban. Tapi yang paling penting semangat mereka ingin baik," jelas Kepala BNPT Suhardi Alius.

Dalam acara ini pemerintah berjanji akan memperhatikan pendidikan anak mantan narapidana terorisme maupun korban terorisme dengan memberikan beasiswa. Beasiswa diberikan untuk yang tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi.