Sukses

Jurus Pemerintah Dorong UMKM Bersaing di Pasar Modern

Mendes Eko menyatakan, para pelaku MKM bisa memasarkan produk ke outlet-outlet yang lebih banyak.

Liputan6.com, Jakarta - Delapan kementerian atau lembaga sepakat membuat satu program terpadu untuk mendorong UMKM bersaing di pasar modern. Hal itu berkaitan dengan penjaminan kualitas produk, pemasaran, hingga kemudahan dalam proses perizinan.

Ke delapan kementerian itu adalah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi, dan UKM, BPOM, dan Badan Ekonomi kreatif (Bekraf).

Mendes Eko Putro Sandjojo mengatakan, program ini akan sangat menguntungkan desa mengingat mayoritas produk UMKM berasal dari desa. Langkah ini diharapkan dapat membantu UMKM masuk ke pasar yang lebih luas.

"Kita tahu di desa banyak sekali UMKM yang memproduksi makanan, jamu, dan lain-lain. Mereka juga perlu dibantu agar bagaimana agar makanan yang diproduksi benar-benar aman, proses pengurusannya (izin) juga perlu cepat," kata dia di Jakarta, Senin (26/2/2018).

Sehingga, imbuh Mendes Eko, mereka bisa memasarkan produk ke outlet-outlet yang lebih banyak.

Kolaborasi kementerian itu juga dapat menjaga reputasi produk. Ini lantaran adanya penjaminan mutu dan kualitas produk dari BPOM. Seperti pembuatan yogurt oleh Kementerian Perindustrian di Trenggalek. Dibutuhkan pendampingan BPOM untuk menjamin kualitas produk UMKM.

"Jadi dengan adanya kesepakatan ini, BPOM juga akan memastikan bahwa proses produksinya benar, ada izin-izinnya, sehingga yogurt tersebut juga bisa dipasarkan di pasar-pasar modern," ujar Eko.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dibantu Mahasiswa

Ia berencana akan melibatkan seluruh pendamping desa dan forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) dalam proses sosialisasi program tersebut. Ada 39.000 pendamping desa yang dapat dimaksimalkan untuk sosialisasi ini.

"Kemudian ada forum Pertides juga, yang setiap tahun menurunkan ribuan mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa," ujar dia.

Terkait hal ini, Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengatakan, UMKM yang akan menjadi fokus dalam program itu berkaitan dengan produk pangan, kosmetik, dan obat tradisional.

Delapan kementerian/lembaga itu menurutnya akan membangun satu strategi besar agar UMKM mampu bersaing di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Tentunya dengan menjamin aspek keamanan dan mutu yang terjaga.

"Nanti kita akan pilih beberapa produk unggulan dulu, yang nanti akan berkembang tentunya," kata Penny.

Dia menjelaskan ada penyesuaian dengan sumber bahan baku di Kementerian Pertanian, KKP. Kemudian pemasarannya di Kementerian Perdagangan, packaging-nya dan sebagainya sesuai tupoksi kementerian.

"Dengan adanya integerasi bersama ini akan lebih cepat," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Usaha mikro kecil menengah atau (UMKM) adalah istilah umum dalam khazanah ekonomi.

    UMKM