Sukses

Novel Baswedan Tunggu Kebijakan Jokowi soal Tim Pencari Fakta

Novel Baswedan menyatakan, dibentuk atau tidaknya tim independen mengungkap kasusnya sepenuhnya berada di tangan presiden.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu kebijakan Presiden Jokowi untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

Novel menambahkan, dibentuk atau tidaknya tim independen mengungkap kasusnya sepenuhnya berada di tangan presiden.

"Kita lihat ya, Pak Presiden kan tentunya memiliki kebijakan-kebijakan yang nanti tentunya dipikirkan terlebih dahulu. Ya kita lihat nanti," kata Novel berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Minggu (25/2/2018) siang.

Novel Baswedan pun meyakini sampai sejauh ini Presiden Jokowi pasti memiliki alasan kuat terkait belum dibentuknya tim independen.

"Ya Pak Presiden kan pastinya punya alasan-alasan, pertimbangan matang," imbuh dia.

Novel menyebut belum ada undangan atau kabar dari istana soal rencana dibentuknya tim independen itu sendiri.

"Belum ada. Ya sabar nanti pak Presiden kan punya wewenang," Novel Baswedan memungkasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Abraham Samad Desak Bentuk TGPF

Sebelumnya, mantan Ketua KPK Abraham Samad mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi, segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk ungkap kasus penyerangan menggunakan air keras terhadap Novel Baswedan.

Abraham mengatakan, kasus Novel Baswedan mandek. Sepuluh bulan berlalu, pelaku juga belum tertangkap. Ia pun memberikan solusi agar kasus ini tak lagi berlarut-larut.

"Kami meminta segera mungkin membuat Tim Gabungan Pencari Fakta," ujar dia, Kamis 22 Februari 2018.

Menurut Abraham, pembentukan TGPF sangat mendesak sebagai jalan keluar mengungkap pelaku penyerangan Novel Baswedan.

"Tidak ada jalan lain. Saya yakin kalau tidak ada TGPF kasus ini akan hilang begitu saja seperti pegawai sebelumnya," ungkap dia.

Ia pun meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mendorong pemerintah membentuk TPGF.

"Inilah cara untuk mengungkap pelakunya," tegas dia.

Tak hanya itu, Abraham juga berpesan kepada mantan pegawainya terdahulu. Ia meminta KPK semakin garang terhadap koruptor.

"Yang terjadi pada Novel Baswedan jangan menciutkan nyali KPK," tutup Abraham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.