Sukses

Kapolri Ajak Umat Bergandengan Tangan Jaga NKRI

Kapolri Tito menyampaikan rasa bangganya dapat hadir dalam silaturahmi akbar keluarga Persis kali ini.

Liputan6.com, Bandung - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengajak seluruh umat Islam di Indonesia bergandengan tangan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kita bersama-sama bergandengan tangan menjaga keutuhan NKRI yang kita cintai," ujar Kapolri saat menghadiri silaturahmi akbar Persis di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat di Bandung, Sabtu (24/2/2018).

Tito menyampaikan rasa bangganya karena dapat hadir dalam silaturahmi akbar keluarga Persis kali ini. Karena, organisasi keagamaan tersebut tak hanya berperan dalam merebut kemerdekaan semata, namun juga mengisi kemerdekaan dengan pendidikan dan dakwah.

Ia berharap, melalui silaturahmi itu, tercipta keutuhan umat dalam kerangka NKRI, dan tidak seperti Uni Soviet dan Yugoslavia yang telah terpecah belah atau menjadi kisruh layaknya di Timur Tengah.

"Ingin menyampaikan selamat kepada pengurus terselenggara acara ini. Saya berharap Persis betul-betul mengisi kemerdekaan, artinya tepat," kata Tito seperti dikutip dari Antara.

Selain itu, ia akan memerintahkan anak buahnya untuk sama-sama untuk bergandengan tangan baik bersama Persis maupun dengan organisasi keagamaan lainnya yang ada di Indonesia.

"Untuk itu tentunya Polri siap untuk bersama Persis untuk mengisi kemerdekaan ini," ucap Kapolri Tito.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Momentum Persatuan

Sementara itu, Ketua Umum Persis Aceng Zakaria berharap silaturahmi akbar tersebut menjadi momentum persatuan umat Islam di Indonesia, khususnya di internal Persis dalam menjaga silaturahim dan meningkatkan soliditas dakwah.

"Saya tegaskan tujuan ini memfasilitasi terjalinnya silaturahim langsung secara fisikal dan kolosal antara seluruh elemen jamiyah Persis, khususnya Jabar dan utusan daerah," tuturnya.

Ia juga berharap, silaturahim itu menjadi pengingat agar kasus-kasus penyerangan terhadap ulama tidak terulang. Di sisi lain, ia berharap jajaran kepolisian dapat mengusut tuntas segala bentuk intimidasi terhadap ulama guna tercipta rasa aman dan nyaman.

"Kita bersyukur segala sesuatunya pasti ada hikmahnya. Terima kasih ke orang gila jadi momentum menjaga ulama. Polisi juga sekarang mengamankan pesantren kita siang dan malam," demikian Aceng Zakaria.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.