Sukses

Wiranto Minta Aparat Buru Aktor di Balik Teror Tokoh Agama

Wiranto berjanji, negara segera membongkar dalang di balik aksi-aksi terkait. Soal caranya, dia enggan membeberkan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto angkat suara soal maraknya penyerangan tokoh agama di sejumlah daerah. Wiranto mengaku telah memerintahkan aparat penegak hukum untuk mengusut kasus tersebut.

"Siapa pun melakukan itu, perorangan, atau didalangi kelompok, aparat keamanan diminta untuk bertindak tegas, sekeras-kerasnya memberi tindakan," tegas Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2018).

Mantan Panglima ABRI ini menjelaskan, tindakan teror terhadap tokoh agama itu memicu ketidaktenteraman di masyarakat, terlebih mendekati pilkada serentak di tahun politik.

"Perbuatan ini bisa berakibat merebaknya isu SARA, bisa mengganggu pelaksanaan pilkada dan pemilu akan datang," sambung dia.

Wiranto berjanji, negara segera membongkar dalang di balik aksi-aksi teror terhadap tokoh agama. Terkait caranya, dia enggan membeberkan.

"Kalau itu berasal dari kelompok tertentu, kita minta ditindak sekeras-kerasnya. Mengenai penyelidikan dan penyidikan, itu masih berlangsung. Saya tidak akan bicara," Wiranto menandaskan.

Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto menyebut, ada pihak yang sengaja "menggoreng" isu teror dan penyerangan tokoh agama. Dia bahkan mengklaim telah mengantongi aktor penyebar berita bohong atau hoax tersebut.

"Tujuan hoax itu justru untuk menggiring opini bahwa negara ini sedang berada dalam situasi dan kondisi yang seolah-olah bahaya. Di titik ini, masyarakat sebenarnya justru terjebak dalam skenario dari sutradara hoax itu," ujar Ari melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2018.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Minta Usut

Berdasarkan penelusuran Bareskrim Polri, penyebaran hoax mengenai penyerangan tokoh agama tersebut dilakukan melalui beberapa jejaring media sosial, mulai dari Facebook, Google+, Twitter, hingga situs berbagi video Youtube.

"Adapun akun-akun yang membahas hal tersebut dimotori oleh beberapa akun yang sudah dikantongi oleh Polri. Jadi, siap-siap saja jika masih terus menyebarkan hoax seperti itu," Ari menandaskan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Polri untuk menuntaskan kasus penyerangan tokoh agama. Selain penuntasan kasus, Jokowi juga meminta Polri mencari dalang dari aksi penyerangan tersebut.

"Saya sudah meminta agar dituntaskan masalah ini, dilihat betul secara detail, apakah memang benar-benar memang sesuatu yang wajar, kriminalitas biasa atau tidak," kata Jokowi di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu, 21 Februari 2018.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.