Sukses

Politikus di Gorontalo Tertangkap Beli Narkoba

Seorang politikus berinisial MY Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Gorontalo. MY diduga Ketua DPD sebuah partai di Kabupaten Pohuwoto.

Liputan6.com, Gorontalo - Seorang politikus berinisial MY Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Gorontalo. MY diduga Ketua DPD sebuah partai di Kabupaten Pohuwoto.

Dia tertangkap saat hendak mengambil sabu di Jalan Jeruk, Kelurahan Wumialo, Kota Gorontalo, Kamis 22 Februari 2018 siang.

"Betul, kita melakukan penangkapan terhadap MY," ungkap Kasie pemberantasan BNN Kota Gorontalo, Kompol Lesman Katili, kemarin.

Dia menjelaskan, petugas memang telah memantau aktivitas dari MY dari jauh hari. Pengintaian ini dilakukan setelah mendapat informasi terkait adanya transaksi narkoba yang diduga dilakukan MY.

MY akhirnya ditangkap saat akan mengambil narkoba yang disembunyikan di salah satu pohon.

"Narkoba itu disimpan di sekitar pohon yang tumbuh di pinggir jalan," ujar Lesman.

Menurut dia, MY memang telah menjadi target BNN. Apalagi yang bersangkutan merupakan resedivis kasus yang sama.  

"Dia pernah ditangkap oleh BNNP. Bahkan, kami sempat mengingatkan yang bersangkutan untuk berhenti (gunakan narkoba)," kata Lesman.

Dia mengatakan, MY sempat berusaha melarikan diri dengan mobilnya saat mengetahui kedatangan petugas BNN. Namun, pelarian MY berakhir setelah mobilnya menabrak becak motor.

"Dari informasi yang kami dapat, penumpang bentor itu mengalami patah tulang kaki," ucap Lesman.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Barang Bukti

Dia mengatakan, dari penangkapan tersebut, petugas menyita barang bukti berupa satu paket sabu-sabu.

Hasil tes urine terhadap MY juga menunjukkan politikus itu positif mengunakan sabu-sabu maupun obat jenis penenang. MY saat ini diamankan di BNNK Gorontalo untuk menjalani penyelidikan lebih lanjut.

Menurut dia, polisi sempat memeriksa kesehatan MY karena dia mengeluh sakit dada.

"Kita lakukan pemeriksaan kesehatan karena yang bersangkutan mengeluhkan sakit nyeri di dada," pungkas Lesman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.