Sukses

Survei Poltracking: JK Kandidat Wapres Terkuat

Sedangkan dari hasil simulasi 10 kandidat wapres, AHY menempati posisi teratas dan memperoleh 12,4 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Jusuf Kalla menjadi kandidat calon wakil presiden (cawapres) terkuat untuk Pilpres 2019. Predikat itu berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia.

"Dari pertanyaan terbuka dan jawaban spontan terhadap calon wakil presiden, menempatkan tujuh nama di atas dua persen yakni Muhammad Jusuf Kalla 15,0 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda saat memaparkan hasil surveinya di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Minggu (18/2/2018).

Pada peringkat kedua ditempati mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dengan perolehan 4,2 persen. Selanjutnya, ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (4,1 persen), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (3,7 persen), serta politikus Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,6 persen).

"Kemudian Wali Kota Bandung nonaktif Ridwan Kamil 3,0 persen dan mantan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa 2,4 persen. Nama-nama lainnya di bawah satu persen," kata Hanta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Simulasi 10 Kandidat

Sedangkan dari hasil simulasi 10 kandidat wapres, AHY menempati posisi teratas dan memperoleh 12,4 persen. Di bawahnya ada Anies dengan raihan 12,1 persen dan Gatot 11,4 persen.

Selanjutnya pada peringkat keempat dan kelima diduduki oleh Ridwan Kamil 10,4 persen bersama Muhaimin Iskandar 7 persen.

Khofifah memperoleh 5,5 persen, Menteri Keuangan Sri Mulyani 4,3 persen, Kapolri Jenderal Tito Karnavian 2,2 persen, Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan 1,3 persen, dan terakhir Menteri Koordinator PMK Puan Maharani 1,3 persen.

"Yang tidak tahu atau tidak menjawab 32,1 persen," ucap Hanta.

Perolehan tertinggi juga AHY peroleh dalam simulasi 10 nama yang merepresentasikan partai politik. Putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mendapatkan 22,3 persen.

Lalu, ada Muhaimin Iskandar dengan 10,4 persen, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo yang meraih 4,2 persen, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh 3,8 persen, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan 2,4 persen, dan Puan Maharani 1,9 persen.

Berikutnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 0,8 persen, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang 0,8 persen, Presiden PKS Sohibul Iman 0,4 persen, serta Ketua Umum PPP Romahurmuziy 0,3 persen.

"Yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab 52,7 persen," kata Hanta.

3 dari 3 halaman

Cawapres Jokowi dan Prabowo

Selain itu, ada pula survei simulasi kandidat cawapres untuk Jokowi dan Prabowo Subianto.

Dari 15 kandidat cawapres untuk Jokowi, tiga teratasnya ditempati oleh AHY 13,5 persen, Anies 10,8 persen, dan Gatot Nurmantyo 9,1 persen.

Sementara untuk simulasi 10 nama, AHY kembali memimpin dengan raihan 13,9 persen, Ridwan Kamil 10,4 persen, Gatot 10,1 persen.

AHY juga kembali berada di posisi puncak dengan 14,3 persen untuk simulasi lima nama cawapres untuk Jokowi.

"Disusul Ridwan Kamil 11,3 persen, Anies 11,2 persen, Gatot 10,7 persen, dan Muhaimin 7,1 persen. Sedangkan yang tidak tahu atau tidak menjawab 45,4 persen," ujar Hanta.

Untuk simulasi 10 nama kandidat cawapres untuk Prabowo, tiga teratasnya ada AHY 15,2 persen, Anies 14,1 persen, dan Gatot Nurmantyo 12,7 persen.

Simulasi lima nama untuk cawapres Prabowo, AHY juga yang paling tinggi karena meraih 16,5 persen. Berikutnya Anies 16,4 persen, Gatot 13,5 persen, Ahmad Heryawan 4,7 persen dan Zulkifli Hasan 1,6 persen.

"Sedangkan yang tidak tahu atau tidak menjawab 47,3 persen," ucap Hanta.

Survei yang dilakukan Poltracking Indonesia ini melibatkan 1200 responden. Sedangkan surveinya dilakukan pada 27 Januari sampai 3 Februari 2018 dengan metode pengumpulan data strarified multistage random sampling. Adapun margin of error dari hasil survei ini sekitar 2,8 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini