Sukses

Penyelamatan Pelaut Indonesia Masih Diupayakan

Hingga kini pemerintah masih berupaya membebaskan para anak buah kapal Indonesia yang disandera perompak Somalia sejak 16 Maret silam. Sejumlah pilihan untuk pembebasan dibahas guna menyelamatkan WNI.

Liputan6.com, Jakarta: Hingga kini pemerintah masih berupaya membebaskan para anak buah kapal (ABK) Indonesia yang disandera perompak Somalia sejak 16 Maret silam. Komunikasi juga masih dilakukan pihak perusahaan pemilik kapal. Terkait rencana pembebasan para sandera, pemerintah akan memilih opsi terbaik.
 
Menurut Menkopolhukam Djoko Suyanto, opsi pertama adalah dengan negosiasi agar ABK yang disandera selamat. "Prioritas kita adalah keselamatan awak kapal, kita semua termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga ingin mereka selamat, dan pihak keluarga juga meminta demikian, kita juga tidak ingin sesuatu terjadi pada mereka," katanya.

Hingga Rabu hari ini, penyanderaan warga negara Indonesia oleh bajak laut Somalia sudah memasuki hari ke-28. Kapal Sinar Kudus yang membawa 20 awak kapal dibajak di Perairan Laut Arab.

Nahkoda Kapal Sinar Kudus dalam pembicaraan melalui telepon dengan Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia menuturkan salah seorang awak kapal bernama Slamet Riyadi kini dalam kondisi sakit diare dan tidak diobati oleh para pembajak sejak beberapa hari belakangan. Para pembajak meminta tebusan 3 juta dolar AS atau sekitar Rp 27 miliar.(BJK)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini