Sukses

Briptu Norman, Sosok Polisi Humanistik

Aksi Brigadir Satu Norman Kamaru yang ngetop melalui aksi lip sync lagu India di Youtube, disebabkan dua hal yakni kepribadian Norman yang totalitas serta kerinduan masyarakat akan sosok polisi yang humanistik.

Liputan6.com, Jakarta: Aksi Brigadir Satu Norman Kamaru yang ngetop melalui aksi lip sync lagu India di Youtube, disebabkan dua hal yakni kepribadian Norman yang totalitas serta kerinduan masyarakat akan sosok polisi yang humanistik. Demikian dikatakan Ahli Psikologi Dicky Pelupessy, S.Psi., MSc. di Jakarta, Rabu (13/4).

Saat berkunjung ke Gedung SCTV di Senayan City, Dicky menjelaskan, meskipun berprofesi sebagai aparat penegak hukum yang identik dengan "simbol kekerasan", namun Norman memiliki kepribadian yang cuek, selalu ingin tampil (narsis). Kepribadian polisi dari kesatuan Brigade Mobil (Brimob) itu juga ditangkap masyarakat sebagai sosok yang berbeda. "Terlebih, masyarakat mengalami kejenuhan yang klimaks akibat situasi politik, ekonomi dan keamanan yang tidak menentu akhir-akhir ini," ujarnya.

Ketenaran Briptu Norman juga didukung faktor kecanggihan situs video jejaring sosial Youtube. Alhasil, masyarakat awam yang tak terkenal pun bisa ngetop melalui You Tube, apalagi judul video yang diunggah teman Briptu Norman itu berjudul "Polisi Gorontalo menggila".

Kakak Briptu Norman, Kaima Kamaru mengatakan keluarganya mempunyai hobi menyanyi lagu jenis apapun serta menonton film India, sejak kecil. Terlebih, jika ada film yang dibintangi aktor Hollywood Shahrukh Khan, maka pria kelahiran 27 November 1985 itu juga ikut menyanyi dan menari menirukannya. 

Sementara Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, aksi Briptu Norman bisa menjadi salah satu jalan guna mewujudkan pola hubungan kemitraan polisi dengan masyarakat yang sedang dibangun Polri. Diharapkan, dampak respon positif atas aksinya itu juga semakin mendekatkan masyarakat dengan polisi dalam menjaga keamanan dan ketertiban bersama. (MLA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini