Sukses

Detik-Detik Bayi Ucok Tergeletak Lemas di Lantai dan Viral

Sebelum diletakkan di lantai, dengan badan kecilnya, balita itu terlihat sedikit meronta.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video balita yang digeletakkan begitu saja di sebuah minimarket di kawasan premium Jakarta, mendadak viral. Video miris itu membuat geram warganet karena diduga anak itu digunakan untuk mengemis.

Liputan6.com menyaksikan bagaimana detik-detik seorang kakek memasuki sebuah toko retail di kawasan Sabang, Jl H Agus Salim, Jakarta Pusat, dan menaruh balita laki-laki dan dibiarkan tertidur lemas di lantai.

Peristiwa itu terekam CCTV berdurasi sekitar 20 menit yang terpasang di dalam toko tersebut. Mulanya, balita yang terlihat bersih dan terawat itu dibawa masuk ke dalam sebuah toko retail oleh seorang pria tua paruh baya dengan cara digendong sekitar pukul 20.46 WIB.

Sebelum diletakkan di lantai, dengan badan kecilnya, balita itu terlihat sedikit meronta. Tangan mungilnya seakan ingin menggapai sesuatu, seperti layaknya seorang bocah yang ingin diturunkan dari atas gendongan.

Lantas setelah itu, pria tua yang tampak duduk di atas kursi merah di dekat kasir tersebut meletakkan bocah itu di lantai, lalu larut dalam aktivitasnya, menghitung uang demi uang yang ia miliki.

Hingga pada pukul 20.48 WIB, seorang perempuan yang mengenakan sling bag dan seorang laki-laki berbaju kaus hitam dari arah kasir menghampirinya dan mengajaknya bicara.

Konsentrasi pria tua itu pun pecah dan ia menghentikan hitungan uangnya kemudian memasukkan ke dalam sakunya.

Dalam perbincangan singkat itu, pria tua tersebut terlihat menanggapi obrolan dengan wajah cengengesan, sembari beberapa kali menyentuh leher, kepala, kaki, dan tasnya.

Diduga, perempuan inilah yang kemudian mengambil video bocah tertidur lemas tersebut, kemudian meng-upload-nya di laman media sosial miliknya lalu kemudian viral.

Tidak lama setelah perempuan dan laki-laki yang menghampirinya pergi ke arah kasir, ia pun mengambil kain gendongan dan mengangkat balita itu dari atas lantai.

Setelah bangun dari tidurnya, balita berbaju biru-hitam tersebut terlihat diam dan terus menatap sekeliling dengan wajah bingung. Kemudian ia meletakkan kepala kecilnya di pundak pria tua itu lalu tampak diam.

Tidak langsung pergi meninggalkan toko retail, setelahnya, pria tua dengan tas cokelat tersebut beberapa kali bolak-balik beranjak dari tempat duduknya ke kasir untuk membayar suatu barang dengan terus menggendong bocah yang masih tampak diam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengemis

Hingga kemudian, sekitar pukul 21.04 WIB, ia pergi meninggalkan toko retail itu dengan balita yang terus berada di gendongannya.

Banyak yang menyebutkan bahwa pria tua tersebut memang merupakan pengemis. Namun, belum jelas apakah ia orangtua atau keluarga dari bocah kecil itu.

Tidak sedikit yang merasa bocah tersebut merupakan anak sewaan yang dibawa oleh pria itu ketika mengemis. Gunanya tidak lain untuk membawa rasa iba kepada setiap orang yang melihatnya, demi mendatangkan pundi-pundi uang semata.

Menurut petugas kasir di toko retail tersebut, pria tua itu memang kerap datang ke tokonya tapi tidak membawa bocah kecil itu.

Hingga kini, belum diketahui keberadaan bocah kecil dan pria tua yang membawanya.

Jika benar bocah itu digunakan sebagai alat pembawa rezeki pria tua tersebut, artinya tindakannya masuk ke dalam eksploitasi anak.

Eksploitasi anak sendiri memang bukan pertama kalinya terjadi di Indonesia. Namun, dengan viralnya video tersebut kembali menegaskan bahwa persoalan eksploitasi anak masih menjadi momok di tengah-tengah kita.

3 dari 3 halaman

Mengamen dari Siang hingga Sore

Penyelidikan polisi mendapati bayi tersebut berusia 11 bulan dan berinisial MU.

"Biasanya dia operasi kalau siang menjelang sore dan hasil ngamennya untuk menafkahi keluarganya. Karena ini motif ekonomi untuk menghidupi keluarganya, karena dia pengangguran dan tidak punya tempat tinggal," tutur Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu di Polres Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2018).

Menurut Roma, keluarga itu biasa tinggal di emperan toko kawasan Tanah Abang. Sementara Zafrul mengamen, istri dan tiga anak lainnya menunggu nafkah datang dan membeli kebutuhan sehari-hari khususnya makanan.

"Ini semata-mata mutlak orangtua kandung dari anak tersebut untuk mencari nafkah dengan cara mengamen," jelas dia.

Status dari Zafrul pun tidak ditetapkan tersangka atas kasus tersebut. Pihak kepolisian berkonsultasi dengan Dinas Sosial dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia untuk menyelesaikan masalah keluarga tersebut.

"Ini masalah sosial," Roma menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.