Sukses

Terkendala Cuaca, Perbaikan Jalur Kereta Maseng-Bogor Molor

PT KAI masih memperbaiki jalur kereta tujuan Bogor-Sukabumi yang ambles akibat longsor Senin 5 Februari 2018.

Liputan6.com, Jakarta - PT KAI masih memperbaiki jalur kereta tujuan Bogor-Sukabumi yang ambles akibat longsor Senin 5 Februari 2018.

Perbaikan jalur KA Pangrango di KM 13+800 tepatnya di Kampung Maseng, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, terkendala cuaca.

Sebelumnya, PT KAI memperkirakan perbaikan jalur rel selesai dan bisa dilintasi KA Pangrango 14 Februari hari ini.

"Kendalanya cuaca. Kan hujan terus," kata Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Edy Kuswoyo, Rabu (14/2/2018).

Namun begitu, saat ini pengerjaan perbaikan jalur rel yang amblas karena longsor kini sudah mencapai 95 persen, sehingga dalam waktu satu atau dua hari kedepan sudah bisa dilintasi kereta KA Pangrango maupun kereta barang.

"Insyaallah ya (besok atau lusa sudah selesai)," kata dia.

Pada Sabtu 10 Februari, PT KAI telah memperbaiki jalur kereta yang longsor di lintas Cicurug-Cigombong. Sehingga hanya bisa dilintasi kereta dari Sukabumi hingga Cigombong, karena di jalur Maseng Bogor masih dalam perbaikan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ganggu Pasokan Air Mineral

Tak hanya angkutan orang, akibat longsor di KM 13+800 membuat pasokan produk air mineral juga tersendat. Belasan ribu galon air milik PT Tirta Investama (Aqua Group) tak bisa dikirim ke Jakarta sudah lebih dari sepekan ini.

"Terhambat, pengiriman produk aqua galon ke Jakarta tidak dapat dilakukan sama sekali," kata External Relation Manajer Jabar PT Tirta Investama (Aqua Grup) Murtijo Utomo.

Dijelaskan Murtijo, dalam kondisi normal pengiriman menggunakan kereta api dari Stasiun Cicurug, Sukabumi-Jakarta sebanyak 12 ribu galon per hari.

"Karena jalur kereta tidak bisa dilalui akibat longsor, pasokan 12 ribu air galon terhenti," kata Murtijo.

Meski begitu, pasokan untuk wilayah Jakarta masih bisa dipenuhi karena saat dalam kondisi normal, pihaknya tetap memasok air galong dengan menggunakan truk.

"Hanya saja sudah lebih dari sepekan ini pasokannya berkurang 12 ribu galon," pungkas Murtijo. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.