Sukses

Kebun Sawit Berantakan Dirusak Gajah

Kawanan gajah liar merusak kebun sawit milik warga di Desa Petani, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. Gajah-gajah itu kelaparan karena lahan hutan terus menyempit.

Liputan6.com, Dumai: Lebih delapan hektare kebun kelapa sawit milik warga di Desa Petani, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, berantakan dirusak
kawanan gajah liar. "Gajah-gajah itu masuk biasanya sore dan malam hari. Mereka kelaparan karena lahan hutan tempat mereka mencari makan terus menyempit," kata Kepala Desa Petani, Rianto, Sabtu (2/4).

Kerusakan kebun sawit itu, menurut Rianto, bukan yang pertama terjadi di Desa Petani. Sebelumnya, kata dia, lebih banyak lagi kebun sawit yang dirusak  akibat amukan hewan berbelalai itu. Bahkan jika ditotal jumlahnya mencapai ratusan hektare.

Terkait dengan kejadian itu, warga Desa Petani berharap pemerintah setempat menaruh perhatian dan segera mencarikan solusi agar gajah-gajah ini tidak lagi masuk ke area perkebunan warga. "Kedatangan gajah-gajah ini bukan hanya membuat warga mengalami kerugian, tapi juga membuat warga ketakutan. Bayangkan, dalam setahun lalu, sudah dua warga disini yang tewas terinjak gajah," katanya.

Warga sangat berharap konflik gajah dengan manusia ini dapat segera dituntaskan oleh pemerintah dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sebelum jatuhnya korban baru. Kemarin satu induk gajah ditemukan warga membusuk di kebun. Sebelumnya juga ada gajah yang mati di perumahan milik PT Chevron. Akibat dua kematian gajah itu, warga jadi sangat ketakutan.

Menurut Rianto masyarakat trauma karena setiap ada kematian gajah, maka tidak lama kemudian akan menyusul kematian manusia akibat amukan gajah. "Nggak tahu kenapa, sepertinya gajah-gajah itu memiliki naluri yang kuat dan seakan-akan memiliki firasat dendam sama seperti manusia," katanya.

BKSDA Wilayah Tiga Bengkalis, melalui juru bicaranya Basuki mengatakan bahwa untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan akibat konflik gajah versus manusia di Desa Petani, pihaknya telah mensiagakan anggota di beberapa titik yang dianggap rawan.(IAN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini