Sukses

Premium Bakal Sering Habis Karena Dijatah

Pengguna kendaraan yang hendak mengisi bensin di SPBU Pertamina diimbau tidak kaget jika terkadang premium habis dan harus memakai pertamax. Hal itu dilakukan pemerintah karena pemakaian BBM subsidi telah melebihi kuota.

Liputan6.com, Jakarta: Para pengguna mobil diimbau tidak kaget jika dalam beberapa hari ini mendapati bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di SPBU habis sehingga harus membeli pertamax. Hal itu terjadi lantaran sejak Jumat (1/4) kemarin, pemerintah melakukan penjatahan BBM subsidi di setiap SPBU. Langkah ini diambil pemerintah karena pemakaian BBM subsidi telah melebihi kuota.

Penjatahan BBM subsidi (premium) sendiri dilakukan pemerintah pada SPBU setiap harinya. Jadi jika jatah habis, SPBU harus menjual BBM jenis pertamax. Kebijakan yang terkesan mendadak ini ternyata tidak tersosialisasikan dengan baik. Terbukti banyak para konsumen yang tidak tahu.

Bukan hanya sosialisasi yang dianggap tidak ada, efek kerawanan dari faktor ini bisa terjadi. Bagi konsumen, pasti kebijakan ini bukan kabar baik. Andai boleh memilih antara penjatahan atau menaikkan harga premium, rata-rata dari mereka banyak yang memilih kenaikan harga jual.

Menanggapi keadaan demikian, pemerintah berdalih tahun ini sudah dipatok kuota BBM subsidi 38,5 juta kiloliter. Namun baru sampai Maret, pemakaian sudah melampaui 2,8 persen. Salah satunya karena harga pertamax jauh lebih mahal dari premium. Ditambah lagi seiring mahalnya harga minyak internasional, sehingga pemakai pertamax beralih ke premium. Pemerintah mengaku khawatir, jika tidak dibatasi, subsidi yang diambil dari APBN makin besar.(BJK/YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini