Sukses

Jokowi Larang Kartu PKH Digunakan Beli Rokok

Jokowi mengingatkan, dana tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin seperti untuk pendidikan anak

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bansos Pangan Rastra di Lapangan Blla Koto Agung, Dharmasraya, Sumatera Barat pada Rabu (7/2/2018).

Kartu PKH merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh Jokowi sebagai dana bantuan sosial. PKH tahap pertama rencananya untuk 10 juta keluarga di Indonesia dan dapat dicairkan pada Februari 2018.

Jokowi mengingatkan, dana tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin seperti untuk pendidikan anak. Hindari untuk pembelian tidak perlu seperti rokok.

"Dana PKH Ini adalah untuk gizi anak, untuk pendidikan anak, untuk hal-hal yang berkaitan dengan sekolah anak, Tidak boleh untuk beli rokok, jadi bapak enggak boleh minta untuk beli rokok," kata Jokowi seperti dikutip dari situs setkab.go.id, Rabu (7/2/2018).

Menurut Jokowi, anggaran PKH ada Rp 1.890.000 setiap penerima kartu, yang bisa diambil Rp500.000, nanti tahap kedua Rp500.000, tahap ketiga Rp500.000, dan terakhir sisanya.

Sementara untuk Kartu Indonesia Pintar, sambung Jokowi, untuk SD Rp450.000, untuk SMP Rp750.000, dan untuk SMA/SMK Rp1.000.000 per siswa.

Ia pun mengingatkan mengingatkan, bahwa dana KIP sama dengan PKH harus digunakan untuk kepentingan pendidikan dan sekolah anak.

"Untuk beli pulsa ini tidak boleh, kalau ada uangnya yang ada disini dipakai untuk beli pulsa kartunya akan dicabut. Oke, jadi ini juga dananya hanya dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan sekolah," tegas Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap, para orangtua khususnya ibu-ibu yang menerima bantuan ini dapat menggunakannya sebaik mungkin.

"Saya titip perhatikan secara penuh berikan perhatian yang baik pada anak-anak kita biar anak-anak kita bisa menempuh sekolah pendidikan dengan baik, dan kita harapkan mereka bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik dari kita, bisa bersaing dengan negara-negara lain dalam kancah kompetisi global yang akan datang," terang Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi ke Sumbar

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Barat pada 7 Februari hingga 9 Februari 2018. Kunjungan ke Sumbar diawali dengan meninjau Kegiatan Program Padat Karta di Dharmasraya pada Rabu (7/2/2018).

Di sana, pemilik nama lengkap Joko Widodo ini memantau Program Percepatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni).

Seperti dikutip dari laman setkab.go.id, saat tiba di lokasi, Jokowi langsung disambut masyarakat sekitar. Meski di tengah gerimis, Jokowi tetap memantau program irigasi di daerah tersebut.

Program Percepatan Tata Guna Air Irigasi Balai Wilayah Sungai Sumatra V dilaksanakan di 105 Desa yang tersebar di 12 Kabupaten yang ada di Sumatera Barat, dengan melibatkan 112.500 tenaga kerja, dan menghabiskan total biaya Rp 29,2 miliar.

Sedangkan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni) sebanyak 6.350 unit melibatkan 162.500 tenaga kerja yang tersebar di 169 Ngarai (Desa) di 12 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat.

Pada acara tersebut, Jokowi mendapat penjelasan pembangunan dari Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Imam Santoso.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

Video Terkini