Sukses

Bakar Lammang, Pesta Para Petani

Setiap habis panen, para petani di Polewali Mandar, Sulbar, menggelar pesta makan lammang. Selain sebagai ungkapan rasa syukur, pesta makan lammang ini juga untuk mempererat persaudaraan dan kebersamaan di antara petani.

Liputan6.com, Polewali Mandar: Pesta bakar lammang menandai perayaan pesta panen petani di Desa Tonyamang, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, baru-baru ini. Ratusan potong lammang dibakar di atas tungku pembakaran sepanjang lebih dari 30 meter.

Cara membuat lammang tidak sulit. Setelah dicuci bersih, beras ketan dimasukkan ke dalam potongan bambu yang telah dilapisi daun pisang muda. Potongan bambu diisi kira-kira tiga per empat liter beras ketan.

Selanjutnya, bagian tersisa diisi santan murni hingga penuh. Terakhir, lubang bambu ditutup dengan ampas kelapa agar santan tidak tumpah dan kotoran tak masuk saat dipanggang.

Proses pembakaran lammang memakan waktu sekitar delapan jam. Untuk memanggang lebih dari 500 potong lammang, diperlukan 150 kilogram beras ketan dan 200 butir kelapa.

Tradisi syukuran pascapanen raya ini dilakukan warga secara bergotong royong. Lammang yang telah matang selanjutnya disantap beramai-ramai, termasuk keluarga di perantauan yang sengaja datang untuk merayakan pesta panen ini.

Tradisi bakar lammang tidak hanya menjadi ungkapan rasa syukur petani karena panen yang memlimpah. Namun, juga menjadi ajang untuk mengukuhkan ikatan persaudaraan dan kebersamaan. Dalam pesta ini, berbagai persoalan petani seperti menentukan tanggal kembali ke sawah dan menanam jenis bibit apa saja juga dibicarakan secara informal.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.