Sukses

Muhammadiyah Mendesak Filipina Membebaskan Misuari

Muhammadiyah meminta pemerintahan Filipina membebaskan Ketua MNLF Nur Misuari. Dalam pandangan Muhammadiyah Misuari adalah pejuang kemerdekaan bangsa Moro.

Liputan6.com, Jakarta: Pengurus Pusat Muhammadiyah meminta pemerintah Filipina membebaskan Ketua Front Nasional Pembebasan Moro (MNLF) Nur Misuari yang masih meringkuk di tahanan. Muhammadiyah juga meminta pemerintah Indonesia sebagai Ketua Mediator Tim Delapan Negara untuk Prakarsa Perdamaian Konflik di Filipina Selatan, lebih aktif membicarakan perselisihan konflik politik yang menimpa Moro. "Bagi Muhammadiyah, Misuari adalah tokoh muslim Filipina yang memimpin lembaga sah untuk memperjuangkan kemerdekaan Moro," kata Wakil Ketua PP Muhammadiyah Dien Syamsuddin yang didampingi anggota Komisi I DPR Joko Susilo serta istri Prof. Nur Misuari, Roaida Misuari, dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (13/4) siang.

Dien meminta Presiden Gloria Macapagal Arroyo membebaskan Misuari. "Tidak tepat bila Misuari disebut sebagai pemberontak," kata Dien yang juga Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia. Selain itu Dien juga meminta pemerintah Filipina tak mempersoalkan keberadaan MNLF sebagai lembaga. Sebab, selama ini MNLF sudah aktif dalam kapasitas sebagai pengamat tetap di sidang-sidang Konferensi Negara-negara Islam (OKI).

Sebelumnya pemerintah melalui Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda sempat menolak tudingan OKI bahwa Indonesia tak serius terhadap kasus Misuari [baca: Indonesia Menyikapi Seruan OKI Soal Nur Misuari]. Menurut Hassan, kasus tersebut sangat sensitif, dan pemerintah mesti berhati-hati. Tujuannya tentu supaya tak mengganggu hubungan Indonesia-Filipina.(YYT/Susanti Jo dan Adi Iskarpandi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini