Sukses

Cicipi Makanan Pengungsi Gempa, Mensos: Seperti Makanan Bintang 5

Saking nikmatnya, Idrus hingga nambah dua kali dan tak henti-hentinya memuji masakan dari para relawan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan bagi korban gempa. Penyaluran bantuan dilakukan secara simbolis oleh Menteri Sosial Idrus Marham di Desa Kuta, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu siang kemarin.

Dalam kunjungan tersebut, Idrus juga sempat mencicipi masakan yang dibuat oleh dapur umum korban gempa di Posko Kampung Kuta.

"Ini masakan tak kalah dengan makanan bintang lima," ungkap Idrus saat mencicipi masakan di dapur umum dari tim Tagana Kabupaten Bogor, Sabtu (27/1/2018).

Usai menyicipi, Idrus menyarankan kepada Dirjen Perlindungan Jaminan Nasional Kemensos dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Jabar Arifin Harun untuk menyicipi masakan tersebut. Tak ketinggalan wakil rakyat Kabupaten Bogor yang hadir ikut menyerbu masakan yang sama.

"Kapan-kapan saya undang untuk masak di rumah ya. Beneran enak sekali," kata Idrus.

Saking nikmatnya, Idrus hingga nambah dua kali dan tak henti-hentinya memuji masakan dari para relawan.

Menu masakan tersebut tempe tahu, goreng, jengkol campur teri, sayur nangka, sayur asam, dan sambal, serta lalapan.

Usai menyicipi masakan, Idrus dan jajarannya kemudian meninjau ke dalam mobil dapur umum yang dioperasikan tim Tagana.

Dalam peninjauan lokasi dan penyaluran bantuan, Idrus meminta para relawan maupun petugas Dinas Sosial untuk menyalurkan bantuan logistik secara merata dan tepat sasaran.

"Jangan sampai ada korban yang tidak kebagian makan atau bantuan," ujar Idrus.

Untuk membantu beban para korban gempa di Jabar, Kemensos memberikan bantuan dengan total nilai sebesar Rp 2,2 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Data Kerusakan Gempa

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bogor akhirnya Sabtu pagi tadi merilis data riil kerusakan fasilitas umum dan rumah di 14 kecamatan.

Tercatat, jumlah keseluruhan kerusakan rumah sebanyak 675 unit, terdiri dari 421 unit rusak ringan, 163 rusak sedang, 48 unit rusak berat, dan 43 unit terancam.

Sedangkan kerusakan fasilitas umum terdiri 8 masjid, 1 sekolah, 1 warung, 1 penitipan anak, 1 Puskesmas, 1 Pondok Pesantren, 1 Majlis Taklim, dan 2 MCK. Korban terdampak yakni sebanyak 656 kepala keluarga (KK) atau 2.532 jiwa.

Namun begitu, BPBD dinilai sejumlah kalangan belum maksimal menyalurkan bantuan tanggap darurat. Contohnya, di beberapa Posko Pengungsian di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung.

BPBD baru hanya menyalurkan bantuan berupa makanan, selimut, tikar, dan tenda. Sementara dapur umum dan perlengkapan bayi yang dibutuhkan para pengungsian belum juga disalurkan.

Sementara bantuan lainnya justeru banyak mengalir dari institusi lain seperti TNI/Polri, perusahaan swasta hingga politisi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.