Sukses

Viral Cerita Evakuasi Pengunjung IKEA saat Gempa Guncang Jakarta

Filipus menceritakan bagaimanan aksi petugas di pusat perbelanjaan IKEA menjalani manajeman penanganan bencana saat gempa terjadi,.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter pada Selasa, 23 Januari 2018, yang berpusat di Kabupaten Lebak, Banten dirasakan dampaknya di hampir seluruh wilayah Jabodetabek.

Guncangan yang cukup kuat membuat sejumlah warga panik, terlebih warga yang sedang beraktifitas di gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan.

Dalam kondisi tersebut, pihak pengelola gedung tentu harus sigap dan menjalani manajemen penanganan gempa agar pengunjung tak panik.

Salah seorang netizen bernama Filipus Christian menceritakan pengalamanya merasakan gempa ketika tengah berada di pusat perbelanjaan IKEA di Alam Sutera, Serpong, Banten.

Di akun twitternya, @filipuschristian, dia menyampaikan bagaimana manajemen penanganan gempa yang dijalankan pusat perbelanjaan produk perabot IKEA cukup baik dan tidak membuat para pengunjungnya panik.

Dia mengawali ceritanya saat tiba-tiba dirinya dan para pengunjung kaget karena terjadi guncangan keras, yang menyebabkan barang-barang di IKEA berjatuhan.

"Waktu gempa gw lagi di lighting hall,beberapa barang sempet jatuh trus tanda panah di lantai yang dari lampu itu goyang-goyang. Tapi belum ngeh kalo itu gempa," ucap Filipus.

Seketika kondisi pengunjung pun panik. Mereka berupaya keluar. Dalam kondisi itu, lampu emergency menyala dan mengarahkan para pengunjung keluar.

"Tiba tiba beberapa ibu lari sambil panik dan bilang gempa. Gw masih santai sambil nyari emergency exit, alarm udah bunyi," Filipus melanjutkan ceritanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tidak Panik

Dalam kondisi itu, petugas IKEA langsung mengarahkan para pengunjung untuk keluar.

"Kayanya gempa udah berhenti,jadi kita biasa aja di dalem sambil gw nyeletuk "safety officernya mana nih,ga ada yg instruksi buat keluar?"

"Gak lama beneran ada safety officer sweeping customer yang masih ada di dalem,disuruh keluar melalui pintu yang diarahkan," cerita Filipus.

Filipus menggambarkan, para petugas IKEA tidak terlihat panik saat berupaya mengevakuasi pengunjung. Menurut dia, para karyawan itu terlihat cukup memahami manajemen penanganan gempa.

"Mereka tegas,tetep sopan dan ga panik. Jadi sempet deh tuh tadi pake adegan lari lari walaupun telat. Disini mereka keliatan banget paham cara handle emergency," lanjut Filipus lagi.

Setelah mengevakuasi seluruh pengunjung, pihak IKEA tidak mengumpulkan pengunjung dan karyawannya di halaman parkir.

"Muster point nya itu di parkiran dan panas banget karena ga ada pohon. Dan ini yang keren juga, di muster point ada payung yang disediain buat konsumen biar ga kepanasan". 

"Ga lama ada berkardus kardus air mineral dibawa keluar dan dibagiin ke orang orang disitu. Mau konsumen, tukang ojek, atau siapapun yg ada disekitar situ dikasih air mineralnya. Keren."

3 dari 3 halaman

Larang Pengunjung ke Basement

Menurut Filipus, selama 30 menit di halaman parkir, pihak IKEA masih belum mengizinkan para pengunjung dan karyawannya masuk.

Dia bahkan mengungkapkan, petugas keamanan tidak mengizinkan pengunjung mengambil mobilnya di parkiran basement, karena alasan keamanan.

"Sampe 30 menitan di luar blm ada isyarat buat masuk ke dalam karena takut gempa susulan. Semua akses ke dalam dijaga mulai dari gudang,pintu masuk, parkiran."

"Tau dong orang Indonesia, beberapa nyoba masuk ke basement buat ambil mobil. Tapi securitynya ga ngijinin. No excuses, ga boleh masuk aja pokoknya."

"Sekitar satu jam abis kejadian baru boleh ambil mobil, tapi ttp yg mau lanjut belanja belum boleh masuk."

Cerita Filipus tentang penanganan gempa di IKEA ini ternyata menarik perhatian banyak warganet. Hingga berita ini diturunkan, postingan Filipus telah di retweet atau diposting ulang oleh 300 akun twitter lainnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.