Sukses

Apa Kaitan Dokter Kecantikan dan Kasus Cuci Uang Bupati Rita?

Pemeriksaan dokter Sonia adalah dalam kapasitas sebagai saksi.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa dokter kecantikan Sonia Wibisono dalam kaitan penyidikan pencucian uang, dengan perkara pokok korupsi. Lalu, apa yang dicari penyidik dari dokter Sonia?

Juru Bicara KPK Febri Diansyah membenarkan rencana pemeriksaan dokter yang juga bintang iklan televisi tersebut. Pemeriksaan dokter Sonia adalah dalam kapasitas sebagai saksi.

"Benar, yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka RIW (Rita Widyasari)," ujar Febrisaat dikonfirmasi, Selasa (23/1/2018).

Namun, saat disinggung apa yang dicari penyidik dari keterangan dokter Sonia, Febri masih belum mengkonfirmasi hal tersebut.

Sebelumnya, KPK menetapkan Bupati nonaktif Kukar Rita Widyasari dan Komisaris PT Media Bangun Bersama (MBB) Khairudin sebagai tersangka Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

KPK menduga keduanya bersama-sama melakukan pencucian uang dari hasil tindak pidana korupsi dan gratifikasi dalam sejumlah proyek dan perizinan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar Rp 436 miliar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tas Branded

Wakil Ketua KPK Laode M Syarief mengungkapkan, Rita Widyasari dan Khairudin diduga telah membelanjakan penerimaan hasil gratifikasi tersebut untuk membeli kendaraan yang menggunakan nama orang lain, tanah, uang tunai maupun dalam bentuk lainnya.

Dalam kasus ini, KPK menyita beberapa hal antara lain, uang dalam pecahan USD 100 sejumlah USD 10.000 dan pecahan mata uang rupiah lainnya.

"Jumlahnya setara dengan Rp 200 juta," kata Syarief di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Selasa 16 Januari 2018.

Penyidik KPK juga menyita puluhan tas bermerek milik Rita Widyasari yang diduga berasal dari hasil pencucian uang. Semua tas tersebut saat ini masih dalam tahap penilaian oleh tim penyidik KPK.

Puluhan tas tersebut terdiri dari beberapa brand tas ternama seperti Dolce Gabbana, Louis Vuiton, dan Hermes serta beberapa brand terkenal lainnya.

"Dokumen dan rekening koran atas pembelian sejumlah atas, antara lain, tas bermerek designer terkenal 40 buah, sepatu, jam tangan dan perhiasan," ucap Syarif.

Saksikan video di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.