Sukses

Ribuan Nelayan Akan Demo Larangan Cantrang ke Jakarta

Ribuan nelayan Rembang, Jawa Tengah juga berencana menggelar demo di Jakarta bersama nelayan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Larangan operasional kapal cantrang oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan, berdampak pada nasib para nelayan. Ribuan nelayan di Rembang yang kehilangan mata pencaharian selasa siang, berangkat ke Jakarta. Mereka akan bergabung dengan nelayan lainnya untuk berunjukrasa, menuntut pembatalan Permen nomor 2 tahun 2015, dan melegalkan penggunaan jaring cantrang secara nasional.

Seperti ditayangkan dalam Fokus Pagi, 17 Januari 2018. Larangan jaring cantrang betul-betul memukul kehidupan nelayan di Rembang. Ratusan kapal cantrang hanya ditambatkan di dermaga pelabuan, mereka praktis tidak melaut lagi. Otomatis para nelayan tidak punya penghasilan lagi, baik penghasilan untuk menafkahi keluarga maupun untuk mencicil utang di bank, karena sudah terlanjur membeli kapal cantrang yang harganya ratusan juta rupiah.

Sarpan seorang nelayan, sudah satu bulan ini tidak melaut karena larangan tersebut untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya, setelah kejadian tersebut terpaksa mengambil sisa tabungan yang kian menipis.

Setelah hampir sebulan tidak melaut, beberapa nelayan memilih memperbaiki kapalnya. Sejak dibiarkan tertambat di pelabuhan, banyak kapal yang mengalami kerusakan. Ribuan nelayan Rembang, Jawa Tengah juga berencana menggelar demo di Jakarta bersama nelayan lainnya pada hari Selasa, 16 Januari 2018, mereka berangkat menuju Jakarta, dengan menggunakan 65 bus

Dijadwalkan pada hari Rabu 17 Januari 2018, mereka sudah sampai di Jakarta. Mereka akan bergabung dengan nelayan lainnya, menuntut jaring cantrang dilegalkan sehingga para nelayan cantrang bisa kembali melaut. Ribuan nelayan dari kota Tegal juga berangkat ke Jakarta dengan menggunakan 29 bus sebanyak 1500 nelayan akan berdemo di depan Istana Presiden untuk menuntut presiden joko widodo membatalkan permen no 2 tahun 2015, dan melegalkan penggunaan alat tangkap cantrang secara nasional.