Sukses

Waketum: La Nyalla Ditolak PAN, Kok Gerindra yang Disudutkan?

La Nyalla menuding Gerindra meminta mahar politik sebesar Rp 40 miliar. Menurut dia, uang itu untuk membayar saksi selama pilkada.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menampik tudingan La Nyalla Mattalitti soal permintaan mahar politik untuk diusung partainya di pilgub. Ia menyebut La Nyalla gagal melenggang Pilgub Jatim karena sebab lain.

"La Nyalla gagal dapet PAN karena memang dukungan Amien Rais pada La Nyalla dicuekin sama Ketum PAN dan Pengurus DPW Pan Jatim. Kok aneh jadi Gerindra yang disudutkan?" kata Arief dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Jumat (12/1/2018).

Sebelumnya, La Nyalla menuding Gerindra meminta mahar politik darinya sebesar Rp 40 miliar. Menurut dia, uang itu untuk membayar saksi selama pelaksanaan pilkada.

Arief menegaskan partainya tidak pernah meminta mahar. Jumlah uang yang disebut La Nyalla, kata dia, tidak cukup untuk menutup biaya operasional saksi.

"Jadi enggak benar itu kami memalak La Nyalla untuk diusung Gerindra di Pilgub Jatim," ujar Arief.

Hitung-hitungannya paslon di Pilkada Jatim butuh Rp 141,3 miliar untuk operasional saksi tingkat TPS hingga KPUD. Nilai yang disebut La Nyalla, menurut Arief, kurang.

"Nah kekurangannya biasanya yang nombok itu Partai Gerindra yang diambil dari kader-kader Gerindra di eksekutif dan legislatif," terangnya.

Ia mengatakan kebutuhan dana operasional saksi merupakan realitas politik. Arief meminta La Nyalla menghentikan polemik soal uang mahar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengalaman Anies Beda Lagi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi isu mahar yang diminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kepada mantan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti. La Nyalla gagal menjadi calon Gubernur Jawa Timur 2018 lantaran diminta mahar puluhan miliar rupiah oleh Prabowo sebelum SK pencalonannya keluar.

Anies menunjukkan raut wajah bingung saat diminta konfirmasinya mengenai kabar tersebut. Kemudian dia pun menjawab singkat.

"Enggak ada," jawab Anies Baswedan saat usai melantik pengurus PKK Provinsi DKI Jakarta di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat, 12 Januari 2018.

Saat ditanya mengenai proses Pilgub DKI 2017 silam dengan Gerindra, Anies melontarkan jawaban serupa. Orang nomor 1 DKI yang menggunakan baju koko putih dan peci serta berselandang batik cokelat di leher ini sempat tertawa.

"Enggak ada, duit dari mana saya," ujarnya sambil tertawa kecil.

Ia pun kembali menegaskan, tidak ada mahar yang diminta maupun diberikan saat pencalonan gubernur DKI Jakarta 2017 lalu.

"Enggak ada," Anies menegaskan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.