Sukses

INFID: Pemerintah Takut Diancam Kreditor

Pemerintah diyakini enggan mengajukan penghapusan utang lantaran takut terhadap ancaman kreditor. INFID menilai kondisi perekonomian global pulih sehingga Indonesia bisa mendapat fasilitas itu.

Liputan6.com, Paris: Desakan agar pemerintah meminta hair cuti>, bukan penjadwalan utang dalam pertemuan Paris Club III terus bergulir. Satu di antaranya dilontarkan Binny Buchori dari International Non-Government Organization Forum on Indonesian Development (INFID). Dia berpendapat, Indonesia sebenarnya bisa mengajukan pemotongan utang karena kondisi perekonomian global sudah pulih. Indonesia juga pernah mendapat pemotongan utang pada 1970 lampau. "Sepertinya pemerintah takut dengan ancaman kreditor," kata Binny ketika ditemui di Paris, Prancis, Rabu (10/4).

Posisi Indonesia lemah untuk mengajukan hair cut karena negara-negara kreditor mengancam tak akan memberikan pinjaman baru. Binny menilai, penjadwalan kembali utang luar negeri tidak memadai dan tidak cukup siginifikan buat pemulihan perekonomian dan sosial Indonesia. Aturan main penghapusan dan pemotongan utang, sudah dibuat negara donatur Paris Club. "Untuk itu, Indonesia tinggal meyakinkan kreditor bahwa kita konsisten menegakkan supremasi hukum dan politik," ujar Binny.

Kendati demikian, tim negosiator yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Djakti bergeming. Sejak proposal dibuat, pemerintah telah mengisyaratkan hanya akan minta penjadwalan utang bukan penghapusan [baca: Pemerintah Jepang Keberatan Syarat Penjadwalan Utang Indonesia].

Dari lobi tim ahli Departemen Keuangan, dilaporkan baru berhasil mengantungi persetujuan penjadwalan utang US$ 3,5 miliar dari target senilai US$ 5,5 miliar. Agar target defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2002 sebesar 2,3 persen dari Produk Domestik Bruto tercapai, pemerintah juga berencana mengajukan penjadwalan kembali utang tersebut untuk masa lebih dari 20 tahun.

Hari ini rombongan negosiator: Menko Perekonomian didampingi Menteri Keuangan Boediono dan sejumlah tim ahli seperti mantan Menteri Keuangan Frans Seda, dan staf ahli Menkeu Anggito Abimanyu tiba di Paris. Wakil Ketua MPR Tosari Wijaya juga turut serta sebagai peninjau. Menurut rencana, pertemuan akan digelar di Gedung Kementerian Industri dan Perdagangan Prancis, Kamis besok sekitar pukul 09.30 waktu setempat.(KEN/Bayu Setiyono dan Satya Pandia)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini