Tak Ada Sarana Pendidikan, Rumah Dijadikan Sekolah

Liputan6.com, Polewali Mandar: Keterbatasan sarana pendidikan di Desa Kalimbua, Kecamatan Tapango, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tak membuat surut semangat para warga untuk mendorong anak-anak mereka belajar dan bersekolah demi mendapat pendidikan layak. Untuk itu, mereka memanfaatkan ruangan berukuran 2 x 4 meter di salah satu rumah warga. Hal itu terpaksa dilakukan sembari menunggu pemerintah setempat segera membangun sarana pendidikan yang layak.

Sekolah yang menumpang di rumah warga tersebut adalah dari Madrazah Ibtidaiyah. Dari pantauan SCTV, puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah dari enam kelas ini setiap harinya belajar di ruangan sempit sambil berdesak-desakan. Proses belajar pun terbilang memprihatinkan. Pasalnya, selain ruang yang sempit, jumlah guru juga terbatas yakni hanya satu orang. Satu orang tersebut merangkap sebagai guru, kepala sekolah, sekaligus penjaga kebersihan dan keamanan sekolah.

Sedihnya, jika terdesak waktu, terkadang dari kelas satu hingga enam pelajarannya diseragamkan agar semua siswa bisa belajar. Dengan demikian, materi pelajaran tidak memenuhi standar kurikulum nasional. Jam pelajaran sendiri umumnya baru bisa dimulai pukul 9.00 WITA lantaran sejumlah siswa harus berjalan kaki hingga lima kilometer dari rumah masing-masing.

Di balik keterbatasan fasilitas dan materi pelajaran yang jauh dari standar kurikulum nasional itu, para orang tua siswa mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut. Sebab yang penting anak-anak mereka bisa belajar.

Sementara itu sang seorang pria yang merelakan rumahnya dijadikan sekolah mengaku prihatin dengan anak-anak di desanya yang terlantar karena tidak tersedia sarana pendidikan.(BJK/YUS)