Sukses

Tekan Kenaikan Harga, Bulog Gelontorkan 20 Ribu Ton Beras

Selain di Jakarta, operasi pasar juga digelar di 13 pasar yang berada di Kota Surabaya, Jawa Timur. Operasi pasar diharapkan dapat stabil

Fokus, Jakarta - Lonjakan harga beras jenis medium dan premium di sejumlah daerah di Indonesia masih terus terjadi. Untuk mengatasinya, pemerintah dan Perum Bulog menggelar operasi pasar. Langkah ini diharap mampu menstabilkan harga beras.

Di Jakarta, harga beras medium di Pasar Tradisional Tomang Barat mencapai Rp 13.000 per liter. Sementara, beras premium mencapai Rp 16.000 per liter. Menurut sejumlah pedagang, kenaikan harga beras terjadi sebanyak tiga kali sejak akhir Desember. Pemicu kenaikan harga karena pasokan dari daerah penghasil beras seperti Karawang, Subang dan Indramayu berkurang.

"Tiga kali naik itu, tiap satu kali naik Rp 500. Sudah tiga kali naik jatuhnya jadi Rp 1.500. Itu semua jenis dari premium sampai medium," ujar salah satu pedagang Beras, Sobari.

Menekan kenaikan harga beras, pemerintah pusat dan perum bulog mengucurkan 20 ribu ton beras medium. Beras disebar ke 1.800 titik termasuk 13 titik utama di Ibu Kota Jakarta yang menjadi zona merah kenaikan harga beras.

"Kita akan mewajibkan kepada seluruh pedagang di pasar yang telah ditetapkan semua daerah untuk menjual beras itu. Harus tersedia, dengan demikian maka harga diharapkan akan terkendali," ujar Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menargetkan 3.000 ton beras untuk menstabilkan harga di beberapa pasar ibu kota. 

" Kami hari ini akan menargetkan lagi 3.000 ton beras digelontorkan dan diharapkan ini akan menstablilkan harga. Karena beberapa pasar yang dikategorikan merah itu sekarang sudah meningkat lebih dari 10 persen," terang Sandiaga Uno.

Selain di Jakarta, operasi pasar juga digelar di 13 pasar yang berada di Kota Surabaya, Jawa Timur. Operasi pasar diharapkan dapat menstabilkan harga beras.