Sukses

Bayi Kaisar yang Diracuni Ayahnya Alami Kerusakan Organ Dalam

Polisi tengah menguji sejumlah barang bukti untuk mengetahui jenis racun yang menyebabkan tewasnya korban.

Liputan6.com, Cirebon - Tersangka pemberi racun tikus pada anaknya hingga kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Waled, Cirebon. Akibat percekcokan dengan sang istri, pelaku pun tega memberi racun pada anaknya.

Dengan tangan diborgol, Taufik harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Waled, Cirebon untuk menghilangkan racun tikus yang diminum bersama anak semata wayangnya Kaisar Alfikal.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Selasa (9/1/2018), upaya polisi dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Cirebon untuk menjemput tersangka pun dibatalkan. Taufik mengaku perbuatannya dipicu keinginannya minta uang untuk kebutuhan sehari-hari ditolak sang istri yang tengah bekerja di Riau. Kini Taufik hanya bisa menyesali perbuatannya.

"Nyesel, saya juga kalau enggak emosi mah enggak. Kalau enggak ada kata-kata itu dari ibunya mah enggak mungkin mau saya," ujar Taufik sambil terisak.

Bayi Kaisar Alfikar yang tewas akibat diracuni ayahnya mengalami kerusakan organ dalam. Terlebih, organ tubuh bayi 14 bulan ini belum kuat dan belum mempunyai reflek muntah yang baik.

"Yah dipastikan waktu dibilas lambung keluar darah hitam. Mungkin kerusakannya terlalu berat jadi bayi tidak tertolong," ungkap Direktur Rumah Sakit, Budi S. Soenjaya

Dari penyelidikan kasus yang mengakibatkan meninggalnya bayi Kaisar, polisi telah memeriksa enam orang saksi yang merupakan kerabat tersangka dan mengetahui secara mendalam saat tersangka meracuni korban. Polisi juga tengah menguji Laboratorium Forensik sejumlah barang bukti untuk mengetahui jenis racun yang menyebabkan tewasnya korban.