Sukses

Mantan KSAU: Spesifikasi Heli AW 101 Rahasia Militer

Menurut Agus Supriatna, pada Heli AW 101 ini, ada yang namanya spesifikasi standar atau basic helicopter

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Agus Supriatna memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai saksi atas tersangka IKS dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Helikopter AW-101 oleh TNI.

Dalam pemanggilan itu, Agus enggan memberikan keterangan kepada penyidik. Menurut Agus, pembelian Helikopter AW 101 seperti pembelian mobil, ada yang namanya mobil standar dengan kelengkapan minim.

"Sehingga, kalau mau meningkatkan kemampuan mobil tersebut harus ditambah perangkat dan aksesoris yang menjadikan multi fungsi," kata Agus melalui keterangan rilisnya, Kamis , 4 Januari 2018.

Sementara, untuk Heli AW 101 ini, ada yang namanya spesifikasi standar atau basic helicopter. Lalu, atas adanya kebutuhan dari TNI AU untuk memiliki helikopter yang multifungsi, maka pembelian pun ditambah dengan perangkat canggih lainnya.

"Makanya ada tambahan-tambahan instrumen, wiring dan beberapa alat perangkat yang harus dipasang di basic helicopter itu. Apa saja perangkat itu, jelas masuk dalam ranah rahasia pertahanan, tidak bisa diumbar kemana-mana. Karena jelas akan menelanjangi postur pertahanan kita dan itu sangat berbahaya," ujar Agus Supriatna.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Buat Gaduh

Di samping itu, Agus meminta supaya kasus Heli AW101 ini jangan dibuat gaduh. Sebab, hal tersebut berkaitan dengan keamanan pertahanan Indonesia.

"Kasus Heli AW101 sebaiknya tak perlu gaduh, karena semakin gaduh maka akan semakin telanjang kekuatan alutsista kita dan itu artinya bahaya buat NKRI," tandasnya.

Untuk diketahui, mantan KSAU Agus Supriatna mendatangi Gedung KPK untuk memberikan keterangan sebagai saksi dalam kasus pengadaan Helikopter AW101 pada Rabu, 3 Januari 2017.

Agus mengaku baru bisa menemui penyidik KPK karena beberapa waktu lalu sedang menjalani ibadah umroh ke Makkah dan pulang ke tanah air belum lama ini pada Desember 2017, sehingga langsung menjadwalkan untuk datang ke KPK.

"Sebagai warga negara yang baik, tentu saya menghormati proses hukum‎," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.