Sukses

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Kalimantan Utara

Terduga teroris RN ditangkap pada Minggu 31 Desember 2017 sekitar pukul 16.05 Wita.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris berinisial RN alias AD Tasik (26) di Jalan Angkasa, Nunukan, Kalimantan Utara. RN ditangkap pada Minggu 31 Desember 2017 sekitar pukul 16.05 Wita.

"Benar, sekarang masih ditangani Densus 88," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Muhammad Iqbal saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (3/1/2018).

RN diketahui berperan dalam kepanitiaan Hijrah Filipina. Dalam kepanitiaan itu, RN sebagai agen yang bertugas di Pos 2 Nunukan, Kalimantan Utara.

RN telah diterbangkan ke Jakarta melalui jalur udara pada Selasa 2 Januari 2018 kemarin siang. Hingga saat ini, RN masih diperiksa secara intensif terkait dugaan keterlibatannya dalam sejumlah aksi terorisme.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tangkap 172 Teroris

Kasus terorisme sepanjang 2017 ternyata masih marak. Pergerakannya disinyalir semakin masif. Hal ini dibuktikan dengan ditangkapnya 172 terduga teroris selama 2017. Jumlah itu meningkat dibanding 2016.

"Terorisme, jumlah pelaku yang ditangkap meningkat, 172 tersangka terorisme yang ditangkap dibanding tahun lalu 163 tersangka," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam paparan Laporan Akhir Tahun Kinerja Polri di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/12/2017).

Menurut Tito, ada dua kemungkinan yang bisa menjelaskan peningkatan jumlah pelaku teror. Yang pertama adalah memang murni dari substansi niat pelaku teror itu sendiri.

Kedua, lantaran aktivitas penindakan yang intens dari jajaran kepolisian untuk melakukan penangkapan.

"Saya lebih cenderung banyak penangkapan ini karena proaktif jajaran kepolisian lebih khusus Densus 88 yang kerja lebih giat dalam memonitor terorisme," terang Tito.

Dari ke-172 pelaku teror itu, 10 orang telah menjalani vonis pengadilan, 76 lainnya dalam proses persidangan. Sebanyak 68 pelaku dalam penyidikan, 16 orang meninggal dunia dalam penegakan hukum, dan dua pelaku teror tewas saat melakukan aksinya.

Tito menambahkan, aksi terorisme bukan hanya menjadi perhatian Polri, melainkan juga isu internasional. Apalagi, setelah kemunculan kelompok ISIS.

"Adalagi fenomena lone wolf yang teradikalisasi dari internet dan menyerang juga belajar dari internet. Oleh karena itu, Densus 88 diperkuat," tambah Tito.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.