Sukses

Densus 88 Mabes Polri Kejar Peneror Polsek Bontoala

Tim lapangan masih melakukan penyelidikan. Polisi pun dikabarkan telah berhasil mengidentifikasi pelaku pengeboman.

Liputan6.com, Makassar - Teror bom molotov di Markas Polsek Bontoala, Jalan Sunu, Makassar yang terjadi dini hari tadi, Senin, 1 Januari 2017 din hari menarik perhatian Mabes Polri. Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror pun diturunkan untuk mengusut kasus tersebut.

"Kita masih melakukan penyelidikan. Semua unit lapangan kita libatkan. Densus dan Polda Sulsel," kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Umar Septono, Senin, 1 Januari 2017. 

Sejauh ini, tim lapangan masih melakukan penyelidikan. Polisi pun dikabarkan telah berhasil mengidentifikasi pelaku pengeboman.

Umar mengungkapkan pria misterius yang melakukan pelemparan bom berdaya ledak rendah di Mapolsek Bontoala adalah seorang pemuda dan mengenakan baju berwarna abu-abu.

"Pelakunya masih muda, dan pakai baju abu-abu," ucap mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat itu.

Umar juga menyebutkan bahwa jumlah pelaku diperkirakan satu sampai dua orang. "Sementara perkiraan satu sampai dua orang, semoga dalam waktu dekat kita bisa tangkap pelakunya," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polisi Jadi Korban

Sebelumnya, Markas Polsek Bontoala yang terletak di Jalan Sunu, Kecamatan Bontoala, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar dilempari bom berdaya ledak rendah oleh pria misterius pada Senin, 1 Januari 2018 sekitar pukul 03.15 Wita.

Usai menjalankan aksinya, pelaku langsung melarikan diri dan masih dalam pengejaran aparat kepolisian hingga saat ini.

Akibat aksi tersebut, dua polisi jadi korban ledakan tersebut, keduanya adalah Kepala Kepolisian Sektor Bontoala, Kompol Rafiuddin dan seorang anggotanya, Brigadir Polisi Yudirsan, yang mengalami luka cukup parah, hingga harus menjalani operasi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.