Sukses

Korban Tewas Kerusuhan Libya Sedikitnya 170 Orang

Human Rights Watch mengatakan sedikitnya 170 orang telah tewas dalam aksi protes melawan kediktatoran Muammar Qadhafi. Namun, sumber lain menyebutkan korban tewas mencapai jumlah 200 orang.

Liputan6.com, Benghazi: Aksi protes anti-pemerintah di salah satu negara Afrika Utara, Libya, kian memanas dan menegang setelah terjadi kerusuhan hingga menewaskan sedikitnya 170 demonstran. Seperti dilansir NHK, Senin (21/2), seorang saksi mata melihat langsung para tentara tak segan menembaki para demonstran hingga tewas.

Sebuah organisasi hak asasi manusia internasional, Human Rights Watch, mengatakan pada Sabtu (19/2), sedikitnya 170 orang telah tewas dalam aksi protes melawan kediktatoran Muammar Qadhafi. Namun, sumber lain menyebutkan korban tewas mencapai jumlah 200 orang. Adapun bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan juga terus terjadi terutama di kawasan timur laut negara itu.

Di kota terbesar kedua, Benghazi, pasukan keamanan kembali meluncurkan serangan tembakan terhadap warga sipil hingga menewaskan 15 orang kemarin. Seorang warga setempat kepada NHK mengatakan, pasukan keamanan tak segan-segan menembaki para demonstran di bagian kepala dan dada hingga menewaskan banyak orang termasuk perempuan dan anak-anak.

Seorang dokter di Kota Al-Bayda, 150 kilometer timur Benghazi, mengatakan pasukan keamanan berhasil didepak dari daerah tersebut oleh para demonstran pada Sabtu malam silam. Keesokan harinya, ribuan warga Libya kembali berkumpul di barat Kota Az-Zawiyah, sekitar 50 kilometer dari ibu kota, Tripoli, untuk menyerukan Qadhafi agar segera mundur.(JAY/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.