Sukses

Aksi Anti-Qadhafi Tewaskan 84 Orang

Sebuah organisasi hak asasi manusia AS, Human Rights Watch, mengatakan lebih dari 84 orang tewas dalam insiden kerusuhan politik yang terjadi di Libya. Pemerintah selain memblokir internet, juga melarang media asing meliput.

Liputan6.com, Benghazi: Sebuah organisasi hak asasi manusia AS, Human Rights Watch, mengatakan lebih dari 84 orang tewas dalam insiden kerusuhan politik yang terjadi di Libya, Ahad (20/2). Seperti dilansir situs NHK, korban tewas banyak berjatuhan pada saat demonstrasi yang sudah menginjak hari ketiga pada Jumat (18/2) lalu saat tentara tidak segan-segan menembaki para demonstran, bahkan dari helikopter.

Aksi protes di kota-kota bagian timur Libya yang berusaha untuk menggulingkan Presiden Muammar al-Qadhafi itu semakin memanas setelah pasukan keamanan menggunakan kekerasan untuk melawan para demosntran. Presiden Qadhafi yang sudah menjabat selama empat dekade itu dituntut untuk mundur karena banyak memiliki catatan kejahatan yang memalukan negara.

Menurut pihak rumah sakit, sebagian besar korban itu meninggal di tempat setelah tertembak di bagian kepala dan dada. HRW juga menuntut pemerintah Libya agar segera menghentikan serangan terhadap para demonstran.

Siaran televisi negara Libya pun melarang untuk melaporkan berita terkini mengenai aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh demonstran prodemokrasi. Sebaliknya, mereka hanya menyiarkan foto-foto dukungan dari kelompok pro-Qadhafi. Selain itu, pemerintah juga melarang keras kepada media asing untuk meliput dan memblokir akses internet di kota-kota bagian timur Libya. (Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini