Sukses

Masjid Huangcheng, Bukti Penyebaran Islam di Cina

Penyebaran agama Islam di Cina sudah berlangsung sejak 14 abad silam. Satu di antara bukti penyebaran itu adalah berdirinya Masjid Huangcheng di Kota Chengdu.

Liputan6.com, Tiongkok: Kehadiran agama Islam di Cina tercatat sudah lebih dari 14 abad silam. Tapi, kehadiran Islam di negeri Tirai Bambu itu terus mengalami pasang surut, tergantung kebijakan penguasa pada masanya. Satu di antara bukti perkembangan Islam di Cina ditandai dengan banyaknya masjid. Bahkan, hingga kini sudah ada sekitar 28 ribu masjid yang tersebar di seluruh negeri itu, di antaranya Masjid Huangcheng atau Masjid Istana yang terletak di pusat Kota Chengdu, Provinsi Sichuan Tiongkok. Demikian hasil pemantauan SCTV di Cina, baru-baru ini.

Masjid Huangcheng yang bernama lengkap Huangcheng Qingzheng Si sudah berdiri lebih dari seabad silam, di pinggir alun-alun Tianfu (tanah limpahan kekayaan). Tapi, sebelumnya masjid itu pernah direnovasi oleh Sichuan Leader Construction Engineering Company pada 1999. Bila dilihat sekilas, tak banyak orang yang menyangka bila bangunan berwarna hijau putih ini adalah sebuah rumah ibadah umat Muslim. Pasalnya, tak banyak aksara Arab yang bisa dilihat dari masjid tersebut. Nuansa Islami baru terasa bila kita mulai memasuki bangunan tiga lantai tersebut.

Bukan itu saja, di pekarangan masjid juga terpampang sebuah kaligrafi Arab. Tiang-tiang utam masjid juga dibuat identik dengan gaya arsitektur Moor yang dapat ditemui di berbagai bangunan masjid di seluruh dunia. Kini, keberadaan Masjid Huangcheng bukan sebagai tempat ibadah saja, tapi juga sudah dikembangkan menjadi pesantren. Bahkan, kegiatan para santri di situ tak melulu salat dan mengaji. Buktinya di saat-saat lengang, mereka bisa berolah raga.

Selain itu, Masjid Huangcheng oleh warga setempat kini kerap dijadikan tempat obyek wisata tidak resmi Kota Chengdu. Maklum keberadaan masjid masih terbilang unik karena sebagian besar sudut kota disesaki Kelenteng. Tak hanya itu, pemeluk agama Islam di sana pun terbilang masih minim. Diperkirakan, saat ini baru ada 20 juta jiwa umat Muslim di Tiongkok. Sebagian besar mereka menetap di Provinsi Xinjiang dan berbagai wilayah yang berbatasan langsung dengan Afghanistan, India, Pakistan, dan Rusia.(ICH/Arief Suditomo dan Joseph Herhudi Lestari)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.