Sukses

Polisi Ungkap Penyelundupan 20.000 Ekstasi untuk Pesta Tahun Baru

Kedua kurir tersebut mengaku diperintah A untuk mengantarkan ekstasi tersebut dari Malaysia kepada seseorang berinisial SDN di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menggagalkan penyelundupan 20 ribu butir ekstasi dari Jerman ke Indonesia. Rencananya, puluhan ribu ekstasi kualitas terbaik itu bakal diedarkan untuk pesta malam tahun baru 2018 di Ibu Kota.

"Untuk ekstasi yang berjumlah 20 ribu butir ini, kami tahu bahwa akan ada pengiriman dari Jerman, diperuntukkan untuk tahun baru," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo Nainggolan di kantornya, Jakarta, Rabu (27/12/2017).

Pengungkapan ini bermula dari penangkapan dua orang kurir narkoba berinisial DCS alias C (perempuan) dan ABL alias AB (laki-laki) di Jakarta Utara. Dari tangan mereka, polisi berhasil menyita tujuh kotak susu bayi berisi paketan ekstasi bergambar Hello Kitty.

"Ini dikendalikan dari dalam LP (Lapas) oleh tersangka A yang merupakan warga negara Malaysia," ucap dia.

Kepada polisi, kedua kurir tersebut mengaku diperintah A untuk mengantarkan ekstasi tersebut dari Malaysia kepada seseorang berinisial SDN di Indonesia. Dari keterangan itu, polisi akhirnya meringkus SDN di Apartemen Green Bay Pluit, Jakarta Utara.

Dari sana polisi menyita narkoba jenis sabu seberat 1,66 gram, 7 butir ekstasi, alat timbangan elektronik, dan tiga buku berisi catatan transaksi narkoba.

"SDN ini pimpinan laundry, sebagai manager, dia menyimpan barang itu di dispenser," kata Suwondo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pakai Pembalut Wanita

DCS mengaku telah lima kali menjadi kurir narkoba dari Malaysia ke Indonesia. Orderan tersebut ia terima dari A melalui aplikasi WeChat. Sekali kirim, DCS mendapatkan upah sebesar Rp 10 juta.

Barang haram tersebut diselundupkan ke Indonesia melalui jalur udara. Agar tidak ketahuan, dia disuruh memakai pembalut yang telah diisi ekstasi.

"Kita dapat barang dari sana sudah disuruh pakai seperti pembalut wanita. Kita pakai terus harus pakai baju yang tidak sampai terdeteksi metal detektor, yang nggak ada besinya," ucap DCS.

3 dari 3 halaman

Jalur Khusus

Yang paling tidak boleh dilanggar, kata dia, penerbangan harus melalui bandara dan menggunakan maskapai sesuai pesanan. DCS melalui Kuala Lumpur International Airport (KLIA) 2.

"Wajib pakai Air Asia lewat bandara KLIA dua, jangan KLIA satu. Kita nggak tahu kenapa lewat situ, cuman disuruh. Tapi, memang pengamanannya di sana (KLIA 2) kurang sih. Nggak ada cek bodi," kata DCS.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.