Sukses

Politisi PKS Ribut dengan Staf Khusus Presiden

Staf Khusus Presiden Andi Arief dan PKS Fahri Hamzah ribut di akun twitter masing-masing. Andi lantas mengundang Fahri ke kantornya berbicara soal pemerasan.

Liputan6.com, Jakarta: Staf Khusus Presiden Andi Arief mengundang politisi PKS Fahri Hamzah ke kantornya di Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (17/2) Siang. Tujuan Andi Arief mengundang Fahri untuk dipertemukan dengan seseorang yang diduga pernah diperas Fahri.

"Saya undang @Fahrihamzah di kantor atau kediaman, untuk saya pertemukan dengan orang yang pernah berurusan dengan PTP di Jatim yang anda janjikan," tulis Andi Arief dalam akun twitternya @AndiAriefNews, sekitar satu jam silam, hari ini. "Kita buktikan: Saya atau anda @Fahrihamzah yang pemalak, pemeras dan broker," tambah Andi Arief.

Entah siapa yang memulai pembicaran soal pemerasan yang disebut-sebut dilakukan Fahri. Korban yang diperas pun belum jelas. Andi Arief belum mau membeberkan. Tapi ia siap mempertanggungjawabkan setiap langkah yang diambil. Mantan Komisaris PT Pos Indonesia itu tak main-main dan tidak asal tuduh. "saya bertanggung jawab setiap langkah saya. Saya menawarkan diri datang membawa bukti, tapi tidak mau," tulis Andi Arief.

"Undangan" dari Andi tak disambut Fahri. Fahri enggan datang ke kantor Andi Arief. Namun, anggota Komisi III DPR ini menantang Andi membawa orang yang diduga diperas Fahri ke pressroom DPR Jumat besok sore.

"Bung @AndiAriefNews kalau ada 1 orang saja yang pernah saya peras. Bawa sore ini (16.00 saya dah balik) ke pressroom DPR (kita konpers bareng)," tulis Fahri dalam akun twitternya, sekitar dua jam yang lalu.

"Bung @AndiAriefNews saya tidak undang anda ke kantor saya. Tapi pressroom (banyak wartawan). Biar jelas, yang salah ketangkap basah. Saya masih di lap," tulisnya, sekitar 18 menit lalu.

"Kalau di kantor @AndiAriefNews (sembunyi2) unjungnya dia minta maaf dan cium tangan. Aku gak mau. Pastikan 1. Korban pemerasan + 2. Wartawan," tulis Fahri.

Terkait adanya "perang" antara Andi dan Fahri ini, maka pengamat yang juga politisi Partai Golongan Karya Indra J. Pilliang dan seniman yang juga ulama Mustofa Bisri (Gus Mus) pun memberikan komentarnya di twitter masing-masing.

“Yang hobby "berantem" di twitter memang itu hobby-nya, perlu dicarikan hobby lain,” papar Indra Pilliang. “Tinju?” sahut Gus Mus bertanya kepada Indra terkait maksudnya.(JPC/ARI/AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini