Sukses

Ini Peran 3 Perempuan Geng Jepang Penjarah Toko Pakaian di Depok

Selain berperan mencari calon anggota geng baru, salah satu di antara ketiganya juga ada yang berperan menjual senjata tajam.

Liputan6.com, Depok - Polresta Depok menangkap 31 anggota geng motor Jepang yang menjarah toko pakaian 24 jam di Sukmajaya, Depok, Minggu pagi. Ada tiga perempuan yang ikut ditangkap kepolisian. Ini keterlibatan mereka.

Tiga perempuan itu dua di antaranya masih di bawah umur. Mereka adalah YA (16) dan BA (16), sementara EF berusia 18 tahun. 

"Yang wanita anggota biasa, tapi ada yang berperan dalam perekrutan (calon anggota geng baru)," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana di Mapolresta Depok, Rabu (27/12/2107).

Selain berperan mencari calon anggota geng baru, salah satu di antara ketiganya juga ada yang berperan menjual senjata tajam melalui media sosial.

"Iya itu melalui online, nanti belinya japri atau via Whatsapp," ungkap Putu.

Tak hanya menjarah toko, ternyata dua hari sebelumnya para begundal jalanan ini juga menjarah warung makan atau warteg di kawasan Limo, Depok.

"Pelakunya sama. Mereka menjarah warteg dan yang diambil di antaranya kopi sachet," ujar Putu.

Ketiga wanita anggota geng Jepang itu sudah ditetapkan menjadi tersangka karena terbukti terlibat dalam aksi penjarahan.

Namun, dari total 31 orang yang ditangkap, sebanyak 19 orang sudah dipulangkan karena tidak terbukti terlibat penjarahan dan bukan anggota geng Jepang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sepi Pembeli

Setelah ratusan potong pakaian dijarah geng motor Jepang, kini toko yang buka 24 jam itu sepi pembeli.

"Sepi yang beli setelah kejadian penjarahan," kata salah satu karyawan toko, Obet, kepada Liputan6.com di lokasi, Depok, Rabu (27/12/2017).

Pria asal Sukabumi, Jawa Barat, ini berujar, jika seharinya bisa puluhan pembeli ke luar masuk tokonya. Namun, usai penjarahan tersebut, pembeli langsung turun drastis.

“Ramai biasanya, keluar masuk bisa puluhan. Apalagi kalau malam, makin ramai pembeli,” ujar dia.

Ia mengaku geram dengan aksi beringas muda-mudi yang menjarah ratusan pakaian tersebut.

“Pasti, marahlah. Salah apa toko ini sampai mereka menjarah begini,” ucap Obet.

Aksi penjarahan Geng Jembatan Mampang atau biasa disebut Geng Jepang terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.

Dalam rekaman terlihat sekelompok remaja mengendarai sepeda motor berboncengan tiga mendadak menyerbu masuk ke toko tersebut. Pakaian yang dipajang di depan pun digondol beramai-ramai.

Kasubbag Humas Polresta Depok AKP Sutrisno menyampaikan, kejadian itu terjadi pada Minggu, 24 Desember sekitar pukul 04.30 WIB. Lokasinya di Jalan Cakalele, Depok II, Jawa Barat.

Dalam waktu cepat, polisi berhasil menangkap 26 orang terkait penjarahan tersebut. Setelah dilakukan interogasi mendalam, polisi menetapkan delapan orang di antaranya sebagai tersangka. Sementara 18 lainnya dipulangkan.

"Ditangkapnya di daerah Pancoran, Depok," kata AKP Sutrisno kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin 25 Desember 2017.

Dari 26 orang yang ditangkap, tiga di antaranya adalah perempuan. "Yang di bawah umur lima. Laki-lakinya lima dan perempuannya tiga," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Selasa (26/12/2017).

Polisi masih melakukan pemeriksaan untuk mengungkap motif aksi penjarahan toko pakaian tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Positif Narkoba

Sebanyak 26 anggota geng motor yang diduga terlibat aksi penjarahan dites urine. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui pengaruh narkoba dalam aksi penjarahan.

Dari hasil pemeriksaan, empat orang dinyatakan positif mengonsumsi narkoba dan obat terlarang lain.

Para tersangka, yakni ALF alias Caong (20), AHM (18), ALG (16), FAT (17), DEW (16), dan tiga lainnya perempuan, yakni EKS (18), Bel (16), dan YUV (17).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.