Sukses

Kronologi Meninggalnya Mahasiswi UIN Diduga karena Difteri

Kronologi dibuat Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Aufa diduga terkena difteri setelah pulang dari Yogyakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta bernama Aufatul Khuzzah meninggal dunia. Ia diduga menderita penyakit difteri.

Hal ini disampaikan oleh Humas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Feni Arifiani.

"Setelah saya cari info memang yang bersangkutan mahasiswa kita. Sudah dimakamkan di Serang. Memang hasil info dari Dinkes itu (Aufa meninggal dunia) difteri," ujar Feni kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (26/12/2017).

Berdasarkan kronologi yang dibuat Pemerintah Kota Tangerang Selatan, UPT Puskesmas Ciputat Timur, Aufa mengalami sakit usai pergi dari Yogyakarta. Berikut petikan isi laporan tersebut:

IDENTITAS

Nama: Aufatul Khuzzah

Umur: 19 Tahun

Jenis Kelamin: Perempuan

Tanggal: 16 Desember 2017

Lokasi PE: Sekretariat Himpunan Mahasiswa Banten – Jln Semanggi II No 20 Rt 04/03 Cempaka Putih–Ciputat Timur

Domisili Penderita: Kampung Laban Rt008/003 Desa Cerukcuk Kec Tanara Kab Banten

Waktu: Jam 14.00 WIB

Asal Laporan: Laporan didapat dari Surveilans Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan yang melaporkan kepada pemegang program Surveilance selanjutnya pemegang melakukan PE (Penyelidikan Epidemiologi) di asrama penderita.

Bersama ini kami laporkan hasil investigasi kasus di wilayah Puskesmas Ciputat Timur. Berikut kronologi lengkapnya:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

KRONOLOGI KEJADIAN

KRONOLOGI KEJADIAN

01-30 November 2017: Sebelum sakit Os melakukan kegiatan seperti Mahasiswa pada umumnya. Pada akhir bulan November Os mengikuti kegiatan dari Fakultas Bahasa Arab ke Yogyakarta meski dalam kondisi kurang sehat.

01-08 Desember 2017: Sepulang dari Yogyakarta Os pulang ke rumah Orang tuanya di Kampung Laban Rt008/003 Desa Cerukcuk Kec Tanara Kab Banten Os mengeluhkan demam hilang timbul dan nyeri tenggorokan, Os dibawa berobat ke Klinik Jongjing Medistra, karena tidak ada perubahan Os dibawa berobat ke PKM Tanara dan langsung dirujuk ke RS Hermina. Setelah diperiksa oleh dokter RS Hermina Os pulang bersama keluarganya. Malam sabtu Os dibawa berobat kembali ke Klinik dr Budi setelah diperiksa Os dianjurkan untuk dirujuk ke RSDP Serang ke Poli THT.

09 Desember 2017: Os dibawa keluarganya untuk berobat ke RSDP Serang setelah mendapatkan pemeriksaan Os di Diagnosa Suspek Difteri. Menurut informasi dari keluarga Os langsung mendapatkan perawatan di ruang isolasi RSDP Serang selama 13 hari.Setelah itu menurut keluarga Os dipindahkan ke Ruang Perawatan biasa hingga akhirnya Os dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 24 Desember 2017.

 

3 dari 3 halaman

KONDISI LINGKUNGAN

KONDISI LINGKUNGAN

Tempat:

1. Os tinggal di daerah dataran rendah dengan kondisi lingkungan jalanan yang cukup lebar dengan kondisi mayoritas rumah kontrakan.

2. Sebelum sakit Os tinggal di sebuah rumah Asrama Himpunan Mahasiswa Banten yang berada di Jln.Semanggi II No.20 Rt.04/03 Cempaka Putih – Ciputat Timur.

3. Setelah dilakukan survey ditempat tinggal Os dan lingkungan sekitar,tidak ditemukan kontak dengan tanda gejala yang mengarah suspek Difteri.

Orang:Tidak ditemukan warga dengan tanda gejala yang mengarah suspek Difteri ataupun tanda gejala lainnya. Menurut Keluarga Riwayat Imunisasi Os tidak lengkap dari umur 0–5 tahun.

Waktu:Sebelumnya tidak ada warga yang terkena suspek Difteri ataupun tanda gejala lainnya

RENCANA TINDAK LANJUT- Sudah dilakukan Penyelidikan Kontak Suspek Difteri di Sekretariat Himpunan Mahasiswa Banten - Jln Semanggi II No 20 Rt04/03 Cempaka Putih - Ciputat Timur.

- Sudah diberikan terapi Profilaksis Erithromicyn untuk kontak erat Suspek Difteri di Sekretariat Himpunan Mahasiswa Banten - Jln.Semanggi II No.20 Rt.04/03 Cempaka Putih - Ciputat Timur

- Akan dilakukan Vaksinasi Td untuk kontak erat sebanyak 16 Mahasiswa dari Sekretariat Himpunan Mahasiswa Banten.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.