Sukses

PKL Dilegalkan, Pedagang Blok G Tanah Abang Menjerit

Bila PKL diresmikan, Taufik menyebut dagangan para penjual di toko atau kios otomatis akan sepi.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kegembiraan pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang yang mendapatkan lapak resmi berupa tenda dari Pemprov DKI, para pedagang kios resmi di Pasar Blok G Tanah Abang justru menjerit kecewa.

Salah satu pedagang Blok G, Yeni (52), mengaku bingung bagaimana nasib para pedagang yang berada di kios resmi di dalam blok-blok pasar Tanah Abang.

"Kecewa besar ya, saya merasa gubernur sekarang PKL ditata, yang kita mau dikemanakan Pak Gubernur?" ujar Yeni di Tanah Abang, Jumat (22/12/2017).

Bila PKL diresmikan, Taufik, seorang pedagang Blok G, menyebut dagangan para penjual di toko atau kios otomatis akan sepi.

"Kalau diresmikan PKL-nya, kita tambah sepi. Kita bingung, kita semrawut, ke Blok G akses juga kesulitan," katanya.

Senada dengan Yeni, Taufik juga tidak setuju dengan dilegalkannya PKL di Tanah Abang.

"Kenapa meresmikan? PKL balik lagi ke jalan, kita enggak setuju," ujarnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Blok G Dirobohkan

Direktur Utama Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, pihaknya akan merobohkan Blok G untuk direvitalisasi.

Namun, hingga kini, pihaknya belum tahu akan dipindah ke mana ribuan pedagang di sana.

"Nah itu yang masih PR (pekerjaan rumah) besar Pasar Jaya. Kami belum menemukan PPS (Pasar Penampungan Sementara). Saat ini tim sudah ada lokasinya, tapi belum bisa kami beritakan karena masih belum fix," ucap Arief.

3 dari 3 halaman

Bersedia Dipindah

Arief menyebut, para pedagang Blok G sudah setuju dengan rencana merobohkan pasar tersebut.

"Pedagang bersedia dipindahkan, karena pada dasarnya kalau pasar dibagusin pedagang pasti senang. Ada peraturan bahwa untuk merevitalisasi pasar harus ada persetujuan pedagang terlebih dahulu," ujarnya.

Menurut Arief, bila sesuai rencana maka pasar Blok G akan merobohkan. Pembangunan akan dimulai pada Januari 2018 dan selesai dalam dua tahun.

"Kalau lancar, dua tahun bisa selesai," kata Arief.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.