Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan penyerapan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang tinggi saat dipimpin olehnya. Capaian tersebut berbeda dengan penyerapan anggaran Pemprov DKI Jakarta yang rendah.
"Saya mengelola Kemendikbud, (penyerapan) 93-94 persen," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/12/2017).
Baca Juga
Anies menyebut, penyerapan tinggi karena penggunaan anggaran diatur dengan baik, dan pembayaran dilakukan sesuai dengan pelaksanaan proyek yang dijalankan.
Advertisement
Adapun di Jakarta, penyerapan anggaran Pemprov DKI Jakarta baru melonjak pada ujung tahun. Anies mengatakan sistem seperti itu harus diubah.
"Jadi kalau pengaturannya baik, uang bisa keluar sesuai progres program. Ini yang sering terjadi kalau sudah di ujung (tahun), baru dibayar semua. Fenomena di Jakarta seperti itu, maka kami akan ubah semuanya," ujar Anies Baswedan.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tak Mau Terulang
Anies tak mau pada 2018, penumpukan penyerapan anggaran di akhir tahun terjadi lagi.
Oleh karena itu, Anies berencana untuk membagi sistem pembayarannya menjadi empat kali dalam satu tahun. Anies menyebut cara seperti itu lebih mudah untuk mengevaluasi.
"Jadi pola yang terjadi sekarang memang selalu di ujung. Target kita memang naik sekitar 5 persen dari tahun lalu. Tetapi sebenarnya kalau kita bisa kelola lebih awal dari per kloter, kita akan lakukan per kuartal, insyaallah kita bisa lebih tinggi,” ujar Anies.
Advertisement
Saat ini, penyerapan anggaran 2017 pada Desember mencapai 69 persen. Pada ujung tahun, penyerapan anggaran diprediksi mencapai 86 persen.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement